JAKARTA, KOMPAS.com - Ina Rahman, kuasa Hukum Nunun Nurbaeti, terdakwa kasus dugaan suap cek perjalanan, menepis kabar yang beredar bahwa kliennya ditangkap oleh penyidik KPK di Thailand. Menurutnya, kabar tersebut hanya gosip belaka dan tak perlu dibesar-besarkan. Apalagi, keluarga Nunun pun belum menghubungi Ina terkait penangkapan itu.
"Saya juga kaget dengar ibu (Nunun) ditangkap. Saya tahunya melalui media, tapi menurut saya itu hanya gosip saja. Saya belum dengar langsung dari keluarga," ujar Ina saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/05/2011).
Ia memastikan, jika benar Nunun ditangkap pihak keluarga pasti akan langsung menghubunginya untuk mengurus segala sesuatu terkait proses hukum bagi kliennya itu. Namun, sampai saat ini Ina mengakui tak ada kabar dari keluarga, terutama suami Nunun, Adang Daradjatun.
"Keluarga adem ayem aja tuh. Kalau ditangkap, pasti saya dihubungin keluarga dan saya pasti sudah terbang ke sana (Thailand)," imbuh Ina.
Sampai saat ini, Ina juga tidak mengetahui keberadaan Nunun. Menurutnya, kliennya itu masih sakit dan masih menjalani perawatan, oleh karena itu hanya keluarga yang tahu di mana Nunun saat ini.
Sebelumnya, bereda kabar, tersangka kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004, Nunun Nurbaeti, telah ditangkap di Thailand. Penangkapan ini dilakukan oleh penyidik KPK, setelah ia ditetapkan menjadi tersangka sejak Februari lalu.
Nunun merupakan orang yang diduga memberikan dana cek pelawat senilai Rp 24 miliar untuk 26 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Komisi Keuangan dan Perbankan DPR periode 1999-2004.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.