JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, ketika memberikan pidato kunci pada Seminar Nasional "Menuju Kemandirian Energi Nasional" di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (31/5/2011), sempat "curhat".
Megawati mengaku bertanya-tanya mengapa media tak menyebutnya sebagai salah satu tokoh reformasi pada 1998. Padahal, semasa itu, dirinya adalah salah satu tokoh yang turut melakukan reformasi.
"Mei kemarin, media menyiarkan soal reformasi. Ih, saya bertanya, kok nama saya enggak ada ya? Itu yang foto waktu di Ciganjur siapa ya? Udah perempuan sendiri lagi. Jangan gitu dong media! Katanya demokrasi, tapi demokrasi beneran dong. Jangan pilih kasih," kata Mega di hadapan peserta yang mayoritas adalah anggota Fraksi PDI-P di DPR.
Sontak saja ucapan Mega ini mendapatkan aplaus dan gelak tawa dari para kadernya. Turut hadir pada seminar tersebut Ketua DPR Marzuki Alie, yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
Megawati, yang juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, adalah salah satu tokoh reformasi, selain (alm) Abdurrahman Wahid, politisi senior PAN Amien Rais, dan Sri Sultan Hamengku Buwono X. Pada tahun tersebut, (alm) mantan Presiden Soeharto, yang telah memerintah selama 32 tahun, digulingkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.