Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suryadharma: PPP Tahan Banting!

Kompas.com - 30/05/2011, 19:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali tetap optimistis dengan perolehan suara PPP pada pemilu mendatang meskipun survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia menunjukkan hasil adanya tren penurunan pada partai tersebut. Suryadharma Ali, yang juga menjabat Menteri Agama, mengklaim, sejak puluhan tahun lalu PPP telah teruji dan tahan banting. Oleh karena itu, ia yakin bahwa PPP tak akan terpuruk, apalagi sampai tidak lolos dalam ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) pada Pemilu 2014 mendatang.

"Kami memang tidak sepenuhnya memercayai hasil survei (LSI). Yang perlu Anda ketahui, PPP merupakan partai yang tahan banting. Partai ini telah lama teruji sejak Orde Baru. Kami pernah ditekan sepanjang Orde Baru. Hasilnya, PPP tetap ada," kata Suryadharma, Senin (30/5/2011) di Jakarta.

Ia menjelaskan, pada era Orde Baru hampir semua kader PPP ditekan sehingga tak ada satu wakilnya pun di struktural pemerintahan. Bahkan, pejabat di tingkat kecamatan sampai tingkat RW dan RT dikuasai partai yang sedang berkuasa. "Anda bisa bayangkan pada saat itu ada PNS yang masuk PPP, dia bisa dipecat. Kami juga tidak punya kader yang menjadi camat, lurah, bahkan RT sekali pun. Jadi tekanan pada era tersebut sangat besar, tetapi PPP tetap eksis," ujarnya.

Tak cukup sampai di situ, sambung Suryadharma, PPP juga mengalami tekanan saat era reformasi. Dengan kebebasan berpendapat dan berserikat, setiap kelompok masyarakat bebas mendirikan partai dan organisasi. Partai yang berdiri dari hasil fusi ini juga ikut mengalami perpecahan. Banyak petinggi PPP yang mendirikan partai baru sehingga perolehan suara PPP menjadi menurun.

"Setelah reformasi, kami juga mendapat tekanan dengan berdirinya partai baru yang merupakan embrio dari PPP, seperti PKB, PKS, PAN dan lainnya, tetapi PPP tetap ada. Karena itu, ini modal yang cukup baik, tinggal kami tata lagi manajemennya. Jadi, memang perlu ketekunan dan kesabaran untuk membangun partai ini. Terlebih di tengah-tengah mereka (partai lain) yang sudah maju," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com