Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Salahnya Bekerja di Hari "Kejepit"?

Kompas.com - 23/05/2011, 15:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah menetapkan tanggal 3 Juni 2011 sebagai cuti bersama. Tanggal ini "terjepit" di antara tanggal 2 Juni yang merupakan hari libur nasional dan 4 Juni yang bertepatan dengan hari Minggu. Keputusan menetapkan cuti bersama "dadakan" untuk tanggal 16 Mei lalu saja menuai kontroversi. Kritiknya saat itu, pemerintah terkesan tak membuat perencanaan secara matang karena penetapan cuti bersama baru dilakukan pada 13 Mei 2011. Kali ini, meski ditetapkan jauh sebelum hari cuti, pengamat politik dan kebijakan publik Andrinof Chaniago memandang keputusan ini menunjukkan adanya mental malas di tubuh birokrasi. Alasan untuk lebih mengefektifkan kerja dinilainya tak masuk akal.

"Ini menunjukkan birokrasi dan pejabat yang malas. Inginnya bermalas-malasan dan bersenang-senang. Cuti bersama tidak beralasa. Tidak ada salahnya bekerja di hari 'kejepit'," kata Andrinof kepada Kompas.com, Senin (23/5/2011).

Apalagi, lanjut Andrinof, dunia usaha dan bidang pekerjaan lainnya tetap harus berjalan. "Dari segi produktivitas justru akan mengurangi. Memang dari segi waktu ditetapkan dan efektifnya ada waktu untuk mengondisikan itu. Pemerintah ingin membawa kita menjadi bangsa yang suka cuti, daripada bangsa yang suka bekerja keras," ujarnya.

Di lain pihak, pegawai negeri belum tentu diuntungkan dengan keputusan cuti bersama ini. Sebab, penetapan cuti bersama akan mengurangi jatah cuti tahunan pegawai. "Mereka kan mungkin berencana menggunakan cutinya saat akhir tahun, Natal atau Idul Fitri. Tetapi, jatah cuti diambil terus. Kalau begini kan, mereka cuti atas kemauan pimpinan. Belum tentu pegawai negeri itu setuju atau untung dengan cuti bersama yang beberapa kali dalam setahun," kata dia.

Sebelumnya, di kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Menko Kesra Agung Laksono menjelaskan, setelah mengevaluasi perubahan cuti bersama tahun 2011, khususnya pelaksanaan cuti bersama tanggal 16 Mei 2011, pemerintah menetapkan cuti bersama tersebut.

"Sebagian pegawai negeri sipil tidak sepenuhnya memanfaatkan hak cuti tahunan, padahal cuti adalah momen untuk revitalisasi, rekreasi, dan penyegaran bagi pegawai dan keluarganya," katanya.

Agung menambahkan, cuti bersama ini akan meningkatkan kegiatan pariwisata dalam negeri yang mempunyai dampak peningkatan ekonomi.

"Namun, pelayanan umum yang bersifat strategis dilakukan seperti biasa, antara lain rumah sakit, puskesmas, unit kerja yang memberikan pelayanan masyarakat, pemadam kebakaran, keamanan, ketertiban, perbankan, dan perhubungan, serta unit kerja pelayanan lain yang sejenis," katanya.

Untuk itu, pimpinan unit kerja, lanjut Agung, agar mengatur penugasan pegawai, karyawan, dan pekerja pada hari libur nasional dan cuti bersama yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com