Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Sigit Incar Aparat Pemerintah

Kompas.com - 14/05/2011, 16:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kelompok teroris Tauhid Wal Jihad pimpinan Sigit Qurdowi merencanakan aksi teror kepada para aparat pemerintah. Salah satu sasaran mereka yakni kembali menyerang anggota Polri pada bulan Mei 2011.

"Penyerangan itu sebagai bentuk pembalasan terhadap pengungkapan pelaku sebelumnya," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam di Mabes Polri Jakarta, Sabtu (14/5/2011).

Anton menjelaskan, mereka telah menyiapkan bom untuk aksi teror selanjutnya. Tim Densus 88 Antiteror Polri menemukan 14 sisa bom yang mereka buat di sejumlah tempat. Enam bom di antaranya ditemukan di Kali Soka, Cirebon, Jawa Barat.

Anton menambahkan, saat penggeledahan rumah Sigit di daerah Cemani, Solo, pihaknya menemukan sekitar 7.600 mur serta lima pucuk senjata api laras panjang. Kemungkinan, kata Anton, mur itu akan digunakan untuk campuran bom seperti dalam aksi bom bunuh diri M Syarif di Mapolresta Cirebon, Jawa Barat.

Seperti diwartakan, Sigit dan pengawalnya, Hendro, tewas saat penyergapan di Jalan Pelajar Pejuang Cemani, Solo, Sabtu dini hari. Sigit melawan dengan menembak anggota saat hendak ditangkap. Tembakan Sigit menewaskan Nur Iman, pedagang angkringan di sekitar lokasi.

Barang bukti yang disita dari para tersangka, yakni dua pucuk senjata api jenis FN, satu pucuk jenis Baretta, satu granat manggis aktif, dan sekitar 100 butir peluru untuk FN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com