Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mana Proyek "Go Mobile" DPR?

Kompas.com - 11/05/2011, 18:00 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Komisi I asal Fraksi Demokrat Roy Suryo mempertanyakan proyek teknologi informasi "Go Mobile" yang dibuat oleh pihak Sekretaiat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat. Menurutnya, pada tahun 2009,  program tersebut dibuat agar anggota dewan bisa mengakses email domain @dpr.go.id melalui gadget di luar perangkat IT yang terdapat di internal Gedung DPR. Namun, proyek yang termasuk dalam anggaran IT DPR senilai Rp 9,4 miliar itu sampai sekarang tidak dinikmati oleh para wakil rakyat.

"Kalau d tes dari komputer saya, bilang fasilitasnya baru bisa intranet. Kalau dites dari komputer yang ada di ruangan betul bisa jalan. Tapi silakan cek ke anggota DPR kalau mereka mengakses dari gadget yang ada belum jalan," kata Roy di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/5/2011).

Menurutnya, ketika dicoba, email tersebut tidak bisa langsung terbuka. Sebab, akan muncul semacam blok yang menutupi web tersebut sehingga harus diperlukan cara-cara teknis agar penerimaan sinyal internet proxy bisa dikenali. Sistem kerja untuk email anggota DPR, menurut Roy, terbilang rumit dan sulit diakses. Padahal, lanjutnya, untuk membuat email tersebut, digunakan microsoft exchange yang diperkirakan memang lebih mahal dibanding penyedia internet lainnya.

"Memang perlu dipertanyakan, karena memang penggunaan microsoft yang mahal. Harusnya cukup menggunakan yang lebih murah seperti Google Apps. Hal itu perlu dicek. Saya tidak mau menyebutkan mengenai angka biaya yang dikeluarkan, karena saya bukan ahli angka. Tapi, saya mendukung ini untuk dibuka ke publik," tambahnya.

Terakhir, Roy mengakui, insiden Komisi VIII di Australia menjadi hikmah bahwa ternyata selama ini perkembangan IT di DPR RI tidak pernah menunjukkan perkembangan. Padahal, sudah disiapkan anggaran untuk fasilitas tersebut. Lanjutnya, anggota Dewan yang dikorbankan akibat ketidak beresan kerja Pihak Setjen DPR, mengenai fasilitas IT.

"Menurut saya, selama ini perkembangan IT di DPR tidak berkembang, sejak dulu dikatakan sedang dikembangkan, tapi kami anggota DPR tidak menikmati itu. Saya juga tetap memakai email saya sendiri, dan Ketua DPR, saya dengar masih aktif dengan email Beliau," tukas Roy.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan, pihaknya telah meminta kejelasan dari Sekretariat Jenderal mengenai e-mail resmi anggota Dewan. Pekan depan, akun-akun resmi tersebut sudah bisa digunakan.

"Mulai minggu depan tak ada alasan lagi anggota Dewan tak punya akun email pribadi dalam domain DPR yang dikelola DPR," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/5/2011). 

Setelah dibagikan, politisi PDI-P ini mengatakan, setiap anggota wajib mencantumkan alamat e-mail resmi tersebut di kartu namanya masing-masing. Namun, anggota diberi keleluasaan untuk tetap atau tidak mencantumkan e-mail pribadi dengan domain umum lainnya. 

Selain alamat e-mail resmi, anggota Dewan juga diwajibkan mencantumkan nomor telepon seluler dan juga nomor telepon komisi yang bersangkutan di dalam kartu namanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    Nasional
    Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Nasional
    6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

    6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

    Nasional
    Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

    Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

    Nasional
    PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    Nasional
    Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

    Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

    Nasional
    Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

    Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

    Nasional
    Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

    Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

    Nasional
    Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

    Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

    Nasional
    Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

    Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com