Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Syarif Tahu Aksi Bom Bunuh Diri

Kompas.com - 27/04/2011, 10:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — M Basuki dan Arief alias Dede, dua tersangka yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Masjid Adz-Dzikro di lingkungan Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat, diduga tahu aksi yang dilakukan M Syarif Astanagarif. Basuki adalah adik kandung Syarif. Namun, keduanya tidak melaporkan ke polisi.

Selain itu, keduanya juga diduga memberi bantuan kepada kakak Basuki itu.

"Bantuannya apa, lagi diungkap. Minimal tenaga lah," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Selasa (26/4/2011).

Boy mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki apakah ada pihak lain yang membantu Syarif untuk membuat bom. Namun, hingga saat ini penyidik masih menyebut bom dibuat sendiri oleh Syarif. "Namun, tentu akan terus dikembangkan," kata dia.

Basuki dan Arief, ujar Boy, tengah diperiksa. Penyidik juga telah mengeluarkan surat perintah penahanan kepada keduanya di rumah tahanan di Mabes Polri.

Seperti diberitakan, keduanya ditangkap di wilayah Cirebon. Pernyataan penetapan tersangka keduanya setelah penyidik Densus 88 Antiteror Polri memeriksa dalam 7 x 24 jam. Polisi juga telah menyita berbagai barang bukti, di antaranya peralatan membuat bom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jika Kaesang Maju Pilkada, Jokowi dan Prabowo Jadi Faktor Penting

    Jika Kaesang Maju Pilkada, Jokowi dan Prabowo Jadi Faktor Penting

    Nasional
    Partai Buruh dan KSPI Bakal Gugat Aturan Tapera ke MK dan MA

    Partai Buruh dan KSPI Bakal Gugat Aturan Tapera ke MK dan MA

    Nasional
    Revisi UU Polri, KPK Tegaskan Tak Perlu Rekomendasi Lembaga Lain untuk Rekrut Penyidik-Penyelidik

    Revisi UU Polri, KPK Tegaskan Tak Perlu Rekomendasi Lembaga Lain untuk Rekrut Penyidik-Penyelidik

    Nasional
    Menpan-RB Apresiasi Kantor Perwakilan RI Jadi Hub Layanan Pelindungan WNI

    Menpan-RB Apresiasi Kantor Perwakilan RI Jadi Hub Layanan Pelindungan WNI

    Nasional
    Ramai-ramai Menyoal Putusan MA yang Buka Jalan bagi Kaesang

    Ramai-ramai Menyoal Putusan MA yang Buka Jalan bagi Kaesang

    Nasional
    Tapera Ditolak Pekerja-Pengusaha, Pemerintah Lanjut Terus

    Tapera Ditolak Pekerja-Pengusaha, Pemerintah Lanjut Terus

    Nasional
    Gugatan Usia Calon Kepala Daerah Diduga Sengaja Diajukan Jelang Pilkada

    Gugatan Usia Calon Kepala Daerah Diduga Sengaja Diajukan Jelang Pilkada

    Nasional
    Putusan MA Diduga Bagian Manuver Politik demi Bantu Kaesang pada Pilkada

    Putusan MA Diduga Bagian Manuver Politik demi Bantu Kaesang pada Pilkada

    Nasional
    Febri Diansyah Pastikan Hadir Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

    Febri Diansyah Pastikan Hadir Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

    Nasional
    Anies dan PDI-P, Dulu Berseberangan Kini Saling Lempar Sinyal Jelang Pilkada

    Anies dan PDI-P, Dulu Berseberangan Kini Saling Lempar Sinyal Jelang Pilkada

    Nasional
    Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

    Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] 'Gula-gula' Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

    [POPULER NASIONAL] "Gula-gula" Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

    Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

    Nasional
    Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

    Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

    Nasional
    Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

    Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com