Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo: Rakyat Harus Bahu-Membahu

Kompas.com - 23/04/2011, 12:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyesalkan sejumlah aksi teror bom yang terjadi belakangan ini, apalagi diarahkan ke rumah-rumah ibadah, seperti masjid dan gereja. Menurut Priyo, tak ada upaya lain selain masyarakat sendiri yang harus turun tangan menangkalnya secara bersama-sama.

"Secara kolektif, masyarakat luas dan kita semua harus bahu-membahu menangkal semua bentuk teror. Rakyat tidak boleh dikalahkan oleh aksi teror. Kemarin meledakkan masjid, sekarang mengancam gereja. Kelompok macam apa yang tega melakukan tindakan keji seperti ini?" katanya kepada wartawan.

Menurut politisi Golkar ini, alat-alat formal negara harus segera bertindak di depan upaya rakyat tersebut untuk bersatu padu. Pemerintah, aparat kepolisian, dan intelijen harus dengan cepat mengambil langkah terbaik untuk melindungi semua warga negaranya. "Sepenuhnya kami mendukung Siaga I yang dilakukan Menko Polhukam," tambahnya.

Akhir pekan lalu, bom meledak di sebuah masjid di areal Polresta Cirebon. Aksi bom bunuh diri ini menyebabkan satu orang tewas, yaitu pelakunya sendiri, dan belasan polisi yang sedang menunaikan ibadah terluka, termasuk Kepala Polres Cirebon AKBP Herukoco.

Sementara itu, pada akhir pekan ini, menjelang ibadah perayaan Jumat Agung bagi umat Kristiani, warga dikejutkan dengan keberadaan rangkaian bom yang ditemukan di gorong-gorong jalur pipa gas PGN yang terdapat di sekitar Gereja Christ Cathedral, Serpong. Menurut kepolisian, satu bom berukuran kecil sempat meledak, sisanya belum. Ketika ditemukan, Densus 88 menemukan 40 plastik berisi karbit dan dalam tiga plastik di antaranya terdapat detonator dan timer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

    Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

    Nasional
    Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

    Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

    Nasional
    Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

    Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

    Nasional
    Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

    Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

    Nasional
    Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

    Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

    Nasional
    Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

    Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

    Nasional
    Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

    Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

    Nasional
    Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

    Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

    Nasional
    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Nasional
    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Nasional
    Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

    Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

    Nasional
    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Nasional
    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Nasional
    Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com