Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Fasilitasi Thailand-Kamboja

Kompas.com - 08/04/2011, 12:56 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Perundingan "The Thailand-Cambodia Joint Commision on the Demarcation for Land Boundary" atau (JBC) dilanjutkan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/4/2011). Perundingan ini membahas soal sengketa perbatasan Thailand-Kamboja. Turut hadir pada perundingan tersebut penasihat Kementerian Luar Negeri Thailand Asda Jayanama dan Menteri Senior Kamboja Var Kim Hong.

Pertemuan yang berlangsung sejak Kamis (7/4/2011) kemarin itu difasilitasi Kementerian Luar Negeri Indonesia. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, kepada para wartawan, mengatakan, hasil pertemuan JBC akan disampaikan dalam waktu yang tak terlalu lama lagi.

"Insya Allah pada kesempatan siang hari nanti kami bisa menginformasikan secara lebih utuh perkembangan-perkembangannya," katanya.

Saat berita ini diturunkan, perundingan masih terus berlanjut. Marty mengatakan, kedua belah pihak sudah sepakat untuk menyelesaikan sengketa perbatasan melalui jalur diplomasi.

Keterlibatan Indonesia pada perundingan tersebut, kata Marty, terukur, tidak intervensi, namun juga bukan berarti tidak acuh. Pada kesempatan tersebut, Marty mengatakan, perundingan kali ini tak membahas terkait pengiriman pemantau ke wilayah sengketa. Hal ini akan dibicarakan pada pertemuan tingkat Menlu Indonesia, Thailand, dan Kamboja. Marty mengatakan, pemantau bukanlah tujuan akhir, tapi hanya instrumen.

"Tujuan utamanya adalah bagaimana memastikan situasi di perbatasan tetap aman dan damai. Kenyataannya dengan atau tanpa adanya observer (pemantau), berkat ada intervensi, keterlibatan ASEAN melalui ketuanya indonesia, situasi di perbatasan Thailand-Kamboja semakin stabil," katanya.

Pada awal Februari, Thailand dan Kamboja terlibat baku tembak di kawasan perbatasan dekat dengan kuil Preah Vihear yang diputuskan oleh Mahkaman Internasional pada 1962 dimiliki Kamboja. Namun, daerah di sekitarnya masih dalam sengketa kedua negara.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Thailand Kasit Piromya mengatakan, Pemerintah Thailand dan Kamboja telah membicarakan pos penempatan bagi para pemantau. Kamboja disebutkan menawarkan 15 lokasi, namun sebagian berada di kawasan sengketa seluas 4,6 kilometer persegi di dekat kuil Preah Vihear yang berada di jantung wilayah sengketa sehingga tidak ada penyelesaian bagi masalah tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com