Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibas: Saya Kaget. Berita Itu Tidak Benar

Kompas.com - 11/03/2011, 16:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi I DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menyayangkan pemberitaan dua surat kabar Australia, The Age dan Sydney Morning Herald, yang menyebutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyalahgunakan kekuasaan.

”Subhanallah, saya kaget mendengar berita seperti ini. Tentunya tidak benar sama sekali,” kata Ibas di Jakarta, Jumat (11/3/2011).

Pemberitaan tersebut luar biasa kejamnya apalagi tanpa ada konfirmasi kepada nama-nama yang disebut dalam berita tersebut.

Dua media Australia, The Age dan Sydney Morning Herald, memuat bocoran nota diplomatik bersumber dari Wikileaks tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam pemberitaan tersebut, Presiden Yudhoyono disebutkan telah menyalahgunakan kekuasaan.

Menurut putra bungsu Presiden ini, berita tersebut menyesatkan dan mengarah kepada fitnah dan pencemaran nama baik.

”Kami mendukung langkah pemerintah seperti yang disampaikan Menlu Marty untuk melakukan protes keras kepada Duta Besar Amerika di Jakarta dan meminta mereka memberikan klarifikasi,” katanya.

Klarifikasi dari Kedutaan Besar Amerika di Jakarta tersebut, lanjutnya, untuk menghindari keresahan terhadap masyarakat Indonesia.

”Kita juga mendorong adanya protes dari Dubes Indonesia di Australia kepada kedua media tersebut dengan memberikan penjelasan atau hak jawab,” kata Ibas yang belum membaca kedua media tersebut secara langsung. ”Saya hanya baca poin-poinnya,” tuturnya.

Saat ditanya apakah ia juga sudah berkomunikasi dengan ayahnya menyangkut berita tersebut, Ibas mengatakan ia tidak perlu melakukan hal tersebut.

”Saya tidak perlu pertanyakan ini dan saya tidak percayai ini karena saya tahu bagaimana orangtua saya,” kata Ibas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com