Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Megawati, Ani, atau Sri Mulyani?

Kompas.com - 03/03/2011, 19:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat filsafat dari Universitas Indonesia, Rocky Gerung, menyatakan, saat ini ada tiga nama tokoh wanita yang sedang melejit menjadi capres wanita 2014, yaitu Megawati Soekarnoputri, Ani Yudhoyono, dan Sri Mulyani Indrawati.

Ketiga wanita ini mempunyai kedudukan secara politik yang berbeda. Menurut Rocky, Megawati datang dari tradisi dan dinasti politik dari mantan Presiden Soekarno yang juga mempunyai nama besar sehingga Mega cukup memiliki kekuatan untuk bersaing. Ani Yudhoyono melekat pada kepemimpinan Presiden SBY sehingga ia memiliki sistem yang mendukungnya.

Berbeda dengan Sri Mulyani yang independen, bahkan sempat menjadi musuh DPR RI akibat kasus Century. "Ketiga nama itu sedang top, nah tinggal sekarang memilih siapa yang memegang teguh justice dan ethics of care. Itu yang paling penting, apalagi sebagai pemimpin wanita harus memegang teguh kesetaraan jender, setara dengan kaum pria," ungkap Rocky saat menghadiri ulang tahun organisasi PD Politik ke-12, di Gedung Kowani, Kamis (3/3/2011).

Bicara soal keadilan jender, menurut Rocky, Sri Mulyani-lah yang sudah membuktikan secara langsung dengan kebijakannya tentang kesetaraan jender di badan Kementerian Keuangan. Meskipun kedudukan Sri Mulyani diuji dengan masalah Century, tetapi Rocky yakin dengan pernyataan KPK yang menyebutkan Sri Mulyani tidak terindikasi melakukan korupsi akan menguatkan mantan menteri keuangan itu.

Bahkan Sri Mulyani, lanjut Rocky, telah menunjukkan kekuatannya sebagai seorang wanita dengan menghadapi para anggota DPR RI meskipun hasilnya tidak memuaskan.

"Sekarang tinggal disediakan forum-forum yang nantinya juga akan membantu nama-nama calon presiden termasuk Sri Mulyani termasuk keadilan untuknya. Kita perlu calon pemimpin wanita yang siap berkata tidak pada ketidakadilan jender yang selama ini terjadi, bisa jadi ada nama lainnya nanti," tegas Rocky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

    Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

    Nasional
    Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

    Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

    Nasional
    Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

    Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

    Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

    Nasional
    Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

    Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

    Nasional
    Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

    Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

    Nasional
    KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

    Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

    Nasional
    'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

    "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

    Nasional
    Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

    Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

    Nasional
    Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

    Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

    Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

    Nasional
    Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

    Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

    Nasional
    Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

    Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

    Nasional
    Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

    Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com