Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Tepis Karen Gantikan Darwin

Kompas.com - 03/02/2011, 22:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sumber-sumber Kompas di lingkungan Istana Kepresidenan, Kamis (3/2/2011) malam ini, menepis pemberitaan sejumlah media massa yang menyebutkan pada Jumat (4/2/2011) akan ada pengumuman pergantian anggota Kabinet Indonesia Bersatu II dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ibarat gunung, tidak ada gunung yang meletus. Memang, akan meletus, tetapi saya kira belum sekarang meletusnya. Kondisinya masih tenang-tenang saja, kok," ucap seorang pejabat di lingkungan Presiden, yang berada di lingkaran dalam Presiden Yudhoyono, tanpa mau disebut namanya.

Menurut dia, tidak ada gerakan sama sekali hari ini seperti orang-orang berkumpul-kumpul di Cikeas, apalagi di Istana. "Jadi, coba susun sendiri bahasanya, tidak ada reshuffle kabinet," ujarnya.

Pejabat lain yang dihubungi Kompas di rumahnya di kawasan Pondok Gede melalui ajudannya juga mengatakan tidak ada sinyal-sinyal menuju pergantian. "Bapak di rumah, istirahat seharian," katanya.

Besok ratas ekonomi

Menurut pejabat lain, Presiden Yudhoyono pada Jumat besok pukul 09.00 WIB malah akan mengundang Wakil Presiden (Wapres) Boediono dan sejumlah menteri ekonomi untuk rapat terbatas (ratas) bidang ekonomi. "Agenda resminya saya agak lupa, tetapi ada paparan dari Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa," tutur pejabat itu lagi.

Di tempat berbeda, Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat juga mengaku tidak tahu-menahu soal kabar pergantian Darwin ke Karen. "Besok agendanya memang ratas di kantor Presiden. Hari ini Pak Wapres tidak ada kegiatan di Cikeas atau di tempat lain. Hanya intern," ujar Yopie menegaskan.

Sebagaimana diberitakan sejumlah media, Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan disebut-sebut akan digantikan oleh sejumlah calon yang kini tengah menjalani seleksi di Kementerian BUMN. Selanjutnya Karen akan menggantikan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh yang kinerjanya dianggap buruk.

"Enggaklah itu. Ibu Karen saja sekarang dinilai sering jalan sendiri sehingga dianggap kurang perform, masa mau menggantikan Pak Darwin. Rasanya tidak mungkin," kata sumber Istana itu meyakinkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com