Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Minimalisasi "Conflict of Interest"

Kompas.com - 27/01/2011, 21:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum menyatakan, keterlibatan Komisi Pemberantasan Korupsi dapat meminimalisasi potensi benturan kepentingan antara Kepolisian Negara RI dan Kejaksaan Agung dalam kasus mantan pegawai pajak Gayus HP Tambunan. Sebab, kasus tersebut melibatkan oknum Polri dan Kejaksaan Agung, sedangkan KPK sama sekali tidak terlibat.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana saat ditanya pers seusai menjadi pembicara dalam seminar publik yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) di Jakarta, Kamis (27/1/2011).

"Kepolisian Negara RI (Polri) dan Jaksa Agung sudah bekerja dan sudah melaksanakan berbagai upaya dan berikhtiar menangani kasus Gayus ini. Namun, karena adanya beberapa oknum yang terkait dengan Polri dan Kejaksaan Agung sendiri, maka ada baiknya institusi yang belum terkait masalah ini, yakni KPK, bisa masuk dan sekarang sudah masuk sehingga potensi benturan kepentingannya lebih bisa diminimalisasi," tandas Denny.

Denny mengakui, salah satu masalah penanganan praktik mafia hukum kasus Gayus adalah adanya praktik mafia pajak dan mafia peradilan. Mafia peradilan itu melingkupi juga apa yang terjadi di Polri dan Kejaksaan Agung, tambahnya lagi.

Tentang rencana Wakil Presiden Boediono yang mendapat tugas untuk mengoordinasi dan mengawasi penanganan secara tuntas oleh aparat penegak hukum dalam kasus Gayus, Denny mengatakan, hal itu adalah harapan dan optimisme baru.

"Wapres diberi tugas untuk ikut memantau dan melakukan penilaian yang dibantu oleh Satgas. Jadi, terkait KPK, memang ada kaitannya. Dan, KPK sekarang sudah masuk. Jadi, itu harapan dan optimisme baru. Karena memang ada beberapa kasus yang terjadi hambatan penanganannya jika itu hanya ditangani oleh Polri maupun Jaksa Agung," lanjut Denny.

Denny menegaskan, masuknya KPK adalah masuknya darah segar baru. Tentu, ini yang harus diterima dengan tangan terbuka sebagaimana dikatakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri bahwa KPK memang seharusnya dilibatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com