Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Hanya Salahkan Masinis

Kompas.com - 04/10/2010, 16:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah diminta tidak mudah mencari kambing hitam terkait kecelakaan kereta api di Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah. Dalam hal ini, pemerintah justru harus bertanggung jawab atas janji mewujudkan nir-kecelakaan (zero accident). Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPR Abdul Hakim mengatakan, vonis bersalah atas masinis KA Argo Bromo Anggrek dalam kecelakaan pada Sabtu, 2 Oktober 2010, merupakan pengaburan masalah.

Ia menganggap pemerintah lalai melaksanakan layanan transportasi perkeretaapian secara baik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang perkeretaapian. "Ada faktor kelalaian pemerintah dalam masalah melaksanakan kewajibannya menyangkut pelaksanaan undang-undang. Tetapi, coba dievaluasi, sejauh mana yang sudah dijalankan," kata Abdul Hakim dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (4/10/2010).

Dalam kaitannya dengan kecelakaan di Petarukan tersebut, kata Hakim, pemerintah dianggap lalai dalam pengelolaan sarana dan prasarana yang seharusnya dilakukan oleh badan usaha yang secara profesional melakukan audit menyeluruh PT Kereta Api (PT KA), hingga evaluasi aset dan pembuatan neraca awal PT KA yang semestinya diselesaikan pada April 2010.

"Ada indikasi kesalahan desain di Stasiun Petarukan yang tidak memenuhi standar syarat keselamatan dengan tidak dipasangnya sepur sayap sepur hulu," kata Hakim. Hingga saat ini, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian masih menunggu hasil penyelidikan mengenai sebab kejadian tabrakan di Pemalang tersebut. Dugaan sementara, masinis KA Argo Bromo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya melanggar larangan masuk jalur lintasan III, di mana ada KA Senja Utama Semarang yang sedang berhenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com