JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Ade Komaruddin menegaskan, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Titiek Soeharto tidak akan memanfaatkan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia sebagai kendaraan politiknya, meraih kekuasaan.
"Saya meyakini Titiek Soeharto tidak akan memanfaatkan HKTI sebagai kendaraan politik untuk mencalonkan diri pada pemilihan Presiden 2014," kata Ade Komaruddin, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/7/2010).
Ia menjelaskan, tidak ada yang mengarahkan Titiek Soeharto mencalonkan diri sebagai Ketua Umum HKTI untuk kepentingan menuju pemilihan Presiden 2014. Menurut Ade, Partai Golkar mendukung putri mantan Presiden Soeharto itu maju sebagai calon Ketua Umum HKTI guna meminimalisir organisasi profesional petani dan masyarakat pertanian tersebut sebagai komoditas politik dan kekuasaan.
Ade juga menegaskan, Titiek siap bertarung dengan seluruh calon lainnya, termasuk calon "incumbent" Prabowo Subianto yang juga mantan suaminya untuk menduduki kursi Ketua Umum HKTI pada musyawarah nasional ke-7 HKTI di Bali, 13-15 Juli 2010.
Menurut Ade, Titiek Soeharto memiliki kompetensi untuk memimpin HKTI lima tahun ke depan. Meskipun Titiek tidak pernah menjadi petani di sawah, tapi seluruh anggota keluarga Cendana termasuk Titiek Soeharto menjiwai dan memahami kehidupan petani.
"Pada pemerintahan Presiden Soeharto, petani banyak mengalami kemajuan, bahkan sampai mencapai swasembada beras," katanya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menambahkan, Titiek Soehato maju sebagai calon Ketua Umum HKTI sejalan dengan program Partai Golkar di bidang pertanian.
Menurut dia, Partai Golkar tidak memberikan dukungan terbuka kepada Titiek Soehato, karena Partai Golkar tidak ingin mengambil kepentingan politik di HKTI. Namun, jika Titiek Soeharto dipercaya sebagai Ketua Umum HKTI dan perolehan suara Partai Golkar jadi meningkat karena dukungan anggota HKTI, itu adalah pilihan dari anggota HKTI.
Idrus juga meyakini, meskipun Titiek Soeharto menduduki jabatan sebagai Wakil Sekjen DPP Partai Golkar tapi pemilik nama lengkap Siti Hediati Haryadi ini akan bersikap profesional untuk kemajuan HKTI, bukan akan memanfaatkannya untuk kepentingan Partai Golkar.
"Partai Golkar memberikan kekebasan kepada seluruh kadernya untuk berkiprah di mana saja sesuai potensi dan kompetensi, termasuk di HKTI," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.