Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prita Sempat Dimintai Ganti Rugi Rp 300 Miliar

Kompas.com - 05/12/2009, 17:17 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com — Prita Mulyasari, terdakwa pencemaran nama baik RS Omni International, Kota Tangerang Selatan, Banten, ternyata pada awalnya diminta mengganti kerugian material rumah sakit itu sebesar Rp 300 miliar.

"Sebenarnya pertama kali Prita didenda Rp 300 miliar oleh RS Omni. Namun keputusan akhir pengadilan Prita harus membayar ganti rugi Rp 204 juta," ungkap pengacara Prita, Slamet Yuwono, di Tangerang, Sabtu (5/12).

Ia mengatakan, ketika kasus Prita mencuat, RS Omni meminta ganti rugi atas pencemaran nama baik kepada Prita bernilai ratusan miliar. Kliennya tidak mampu membayar dengan jumlah tersebut.

Slamet mengungkapkan, ganti rugi uang miliaran rupiah gugatan RS Omni yang ditembuskan kepada tim pengacara Prita dan kliennya terpaksa ditolak. "Kami tersentak dengan gugatan RS Omni kepada Prita. Kami menganggap jumlah itu mengada-ada, sampai miliaran rupiah," kata Slamet.  

Bahkan, kata Slamet, rekapan ganti rugi pengajuan RS Omni kepada Pengadilan Tinggi (PT) Banten juga ditolak. Pengadilan menilai besarnya denda yang diinginkan RS Omni terhadap Prita dinilai tidak masuk akal. Akhirnya, menurut Slamet, PT Banten memutuskan dan menghukum Prita untuk membayar ganti rugi kepada RS Omni sebesar Rp 204 juta.

Slamet menjelaskan, terkait denda tersebut, pihaknya balik meminta ganti rugi kepada RS Omni sebesar Rp 1 triliun atas buruknya pelayanan RS Omni terhadap Prita. "Kami telah mengajukan kasasi dan kuasa kasasi di Pengadilan Negeri Tangerang. Kita berharap Mahkamah Agung menerima kasasi itu," katanya.

Senada, Prita membenarkan hal tersebut. "Saya kaget ganti rugi yang harus dibayar sebesar Rp 300 miliar. Ya Allah, dari mana saya dapat uang sebesar itu untuk melunasi," ujar Prita.

PT Banten mengeluarkan keputusan menghukum Prita untuk membayar ganti rugi kepada RS Omni International sebesar Rp 204 juta. Keputusan PT Banten telah diserahkan kepada PN Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com