Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hore.. Masyarakat Miskin Dapat Akses Air Bersih

Kompas.com - 25/11/2009, 19:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Menuju Sasaran Pembangunan Millennium (Millennium Development Goals, MDGs), Pemprov DKI Jakarta memperluas akses air bersih ke masyarakat berpenghasilan rendah. Ada 8 lokasi percontohan dalam program yang dinamakan Global Partnership on Output-Based Aid ini.

Jakarta banyak masalah dalam pendistribusian (air), bukan hanya mahal tapi terkait dengan masalah-masalah sosial,” kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo saat mengunjungi proyek GPOBA di Sumur Bor RW 12 Kalideres Jakarta Barat, Rabu (25/11).

Menurut Foke program ini adalah hasil kerjasama Pemda dengan operator PAM Jaya yakni Palya dan Aetra serta didukung oleh Bank Dunia sebagai penyandang dana. Karena biayanya tidak sedikit, yakni Rp 600 ribu untuk setiap kali penyambungan. Untuk pembiayaan awal, Palyja terlebih dahulu membiayai investasi ini.

“Program ini direncanakan sebagai grand dari Bank Dunia. Tapi dibayarnya nanti,” terang Foke.

Karena bantuan Bank Dunia ini berupa pinjaman maka ikut berpengaruh pada APBD dan tentunya pada kebijakan subsidi. Mengingat kebutuhan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat kecil terus meningkat maka subsidi pun idealnya terus meningakat. Namun, subsidi pun ada batasnya, maka direncanakan akan ada subsidi silang dalam penyediaan air bersih ini. “Saya tidak bisa berharap (seluruhnya dari subsidi). (Masyarakat) yang di atas dan tengah kita beri tambahan untuk menambahi tarif supply yang kurang mampu,” ujar Foke.

Bank Dunia, menurut Ima Magdalena Setiono dari kantor Bank Dunia akan mengontrol proyek ini. Ada auditor indenpenden yang akan memastikan masyarakat membayar biaya air bersih sebagai tanda ikut memiliki dan memelihara fasilitas ini. “Untuk reimburse akan dibayarkan tiap tahun,” ucap Ima.

Masyarakat Sambut Baik

Sasaran proyek GPOBA adalah masyarakat berpenghasilan rendah. Maka tidak heran Bank Dunia meminta tarif yang dibebankan kepada masyarakat tidak tinggi. Untuk itu, Pemda menetapkan dari biaya air bersih sejumlah Rp 600 ribu ditekan menjadi Rp 120 ribu yang dibayar selama 12 bulan.

Setelah berjalan selama 6 bulan, ternyata proyek ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dari data puskesmas tampak penderita gatal-gatal dan diare selama kurun waktu itu turun secara signifikan. “Air bersih ini merupakan awal dari kehidupan yang lebih bersih, yakni dengan memelihara dan menjaga lingkungan, membuang sampah pada tempatnya. Dengan demikian kehidupan masyarakat ini dapat lebih baik,” harap Foke.

Masyarakat sendiri merasakan secara langsung proyek ini. “Alhamduliliah lebih bagus daripada air biasa,” ucap Yanti warga Sumur Bor. Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa air bersih ini memberikan kemanfaatan berarti bagi kesehatan. Yang jelas ia tidak lagi mengangkut air dengam ember atau jeriken.

Hal yang sama diungkapkan warga lain, Watik. Mereka berharap layanan ini terus berlanjut. “Mudah-mudahan selamanya murah selamanya,” ujar Watik sambil tertawa lepas.

Jaringan pipa yang masuk proyek GPOBA ini sepanjang kurang lebih 56,6 kilometer dengan 4.884 pelanggan. Daerah yang tercakup adalah Menceng, Muara Baru, Rawa Bengkel, Rawa Lele, Utan Jati, Warung Gantung dan Sumur Bor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com