Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wow, Bikin KTP Elektronik Rp 6 Triliun

Kompas.com - 17/11/2009, 01:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi II DPR RI akan membentuk tim yang bertugas mengawasi penyelesaian program data kependudukan dan pembuatan kartu tanda penduduk secara elektronik (e-KTP).

"Kami berharap DDN sudah bisa menyelesaikan program tersebut pada 2011 sehingga menghadapi Pemilu legislatif 2014 kita sudah memiliki "data base" kependudukan yang baik," kata Ketua Komisi II Burhanuddin Napitupulu pada rapat dengar pendapat dengan Pelaksana Tugas  Dirjen Administrasi Kependudukan (Atminduk).
   
Dia mengatakan, program pembuatan data kependudukan dan e-KTP dilakukan Depdagri, dibantu beberapa instansi lainnya. Untuk kegiatan itu, Depdagri mengganggarkan dana Rp 6 triliun. Dengan anggaran tersebut dan bantuan sejumlah pihak, kata Napitupulu, ia berharap data kependudukan dan pembuatan e-KTP sudah selesai pada 2011.
    
Wakil Ketua Komisi II DPR Teguh Juwarno meragukan usulan anggaran Rp 6 triliun yang dinilai sangat tinggi. Menurut dia, Ditjen Imigrasi pernah membuat program data kependudukan dan e-paspor, tapi anggarannya tidak sampai demikian tinggi.

Untuk melakukan klarifikasi soal usulan anggaran tersebut, kata dia, Komisi II akan membentuk tim yang akan bertugas mengawasi kinerja Depdagri dan mengurai peruntukan anggaran tersebut.

Plt Dirjen Atminduk Irman mengatakan, dalam pembuatan data kependudukan dan e-KTP, Depdagri akan dibantu oleh Badan Pengkajian dan Penerapan (BBPT), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Lembaga Sandi Negara.

Sedangkan pelaksanaan teknis pembuatan e-KTP akan dikerjakan oleh pihak ketiga yakni swasta yang memiliki keterampilan khusus di bidang tersebut."Sebagai penanggungjawab program tentu akan bekerja sungguh-sungguh, karena kalau tidak sungguh-sungguh dan terjadi persoalan maka kami yang akan berhadapan dengan hukum," katanya.
   
Soal nilai angaran tersebut, menurut dia, Depdagri lebih mengutamakan kualitas daripada nilai anggaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
 Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Nasional
Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Nasional
Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Nasional
Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Nasional
Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Nasional
Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu 'Track Record' Pemberantasan Korupsinya

Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu "Track Record" Pemberantasan Korupsinya

Nasional
Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Nasional
Blok Rokan Jadi Penghasil Migas Terbesar Se-Indonesia, Jokowi Berikan Apresiasi

Blok Rokan Jadi Penghasil Migas Terbesar Se-Indonesia, Jokowi Berikan Apresiasi

Nasional
Tiru India, Pemerintah Siapkan PP Mudahkan Diaspora Balik ke Indonesia

Tiru India, Pemerintah Siapkan PP Mudahkan Diaspora Balik ke Indonesia

Nasional
Menpan-RB Dorong Kantor Perwakilan RI Terapkan Pelayanan Publik Terintegrasi

Menpan-RB Dorong Kantor Perwakilan RI Terapkan Pelayanan Publik Terintegrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com