Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Williardi Wizard Siap Disumpah Mati

Kompas.com - 09/11/2009, 21:58 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com — Williardi Wizard membantah jika dirinya menugaskan dan memerintahkan para eksekutor untuk membunuh Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen.

"Malam ini juga saya siap disumpah mati kalau saya menugaskan itu, saya siap disumpah mati karena ini demi keluarga saya. Tidak ada perintah dari saya kepada mereka untuk menghabisi orang itu (Nasruddin)," kata Williardi di Pengadilan Negeri Tangerang, Senin (9/11).

Williardi mengaku kepada ketua majelis hakim, dalam perencanaan aksi pembunuhan yang dikoordinasi oleh Sigit Haryo Wibisono, ia terlibat karena itu merupakan tugas negara yang diinstruksikan petinggi kepolisian.

Dia mengungkapkan, sebelum pembunuhan itu terjadi, ketika itu ia bertemu Sigit yang sedang melakukan sambungan telepon dengan Sekretaris Pribadi Kapolri bernama Arif.

Williardi mendengar percakapan Sigit dengan Arif bahwa Kapolri telah menugaskan kepada mantan Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Chairul Anwar sebagai ketua tim untuk melakukan tugas negara itu dan mengantarkan amplop coklat itu kepada Sigit.

"Saya tidak tahu hubungan Sigit dengan petinggi Polri. Saya disuruh untuk melakukan tugas itu karena instruksi atasan, jadi saya lakukan saja setelah mendapatkan amplop coklat itu berisi gambar orang yang harus disingkirkan," kata Williardi.

Dalam tugas negara itu dibentuklah empat tim, ia kemudian ditugaskan Sigit mencarikan beberapa orang di luar kepolisian dan TNI untuk melakukan tugas negara. Kemudian Williardi mendatangi Jerry Hermawan Lo untuk mencarikan eksekutor yang bisa menghabisi Nasruddin.

"Jerry akhirnya mendapatkan Edo dan beberapa temannya untuk melaksanakan tugas negara itu, kemudian saya bertemu Edo," ungkap Williardi.

Sementara itu, terdakwa Jerry sekaligus saksi Eduardus Ndopo Mbete alias Edo di ruang persidangan mengaku, ia hanya mempertemukan Williardi dan Edo tidak ikut campur dalam urusan tugas negara itu. Ia tidak mengetahui pasti tugas negara yang harus dilakukan Edo dan empat eksekutor lainnya.

"Saya cuma mempertemukan Williardi dan Edo, ketika mereka berdua berbincang saya tidak bersama mereka karena saya sedang bermain biliar," aku Jerry.

Nasrudin Zulkarnaen ditembak mati pada 14 Maret 2009 di Padang Golf Modernland, Kota Tangerang, Banten, korban tewas setelah dua butir peluru menembus kepalanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com