Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes DNA Pastikan Mayat Syaifudin Zuhri dan Mohammad Syahrir

Kompas.com - 12/10/2009, 21:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Polri memastikan jenazah dua teroris yang tewas saat penggerebekan oleh Tim Densus 88 di indekos di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, adalah kakak beradik Syaifudin Zuhri dan Mohamad Syahrir. Kepastian itu setelah tim forensik Mabes Polri melakukan tes DNA dengan sampel keluarga kedua teroris.

Hal itu diungkapkan oleh Kapus Dokkes Polri Brigjen Pol Edy Saparwoko saat jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Senin (12/10). Kedua teroris itu merupakan gembong paling dicari setelah tewasnya Noordin M Top.

Edy menjelaskan, tim forensik Mabes Polri telah mengambil empat sampel DNA dari dua keluarga teroris di Kuningan dan Bekasi, Jawa Barat. Untuk mencocokkan DNA Syahrir, tim mengambil sampel istri Syahrir berinisial N (40) dan anak perempuan Syahrir berinisial S (10) di Bekasi.

Sedangkan untuk mencocokkan sampel DNA Syaifudin Zuhri, papar dia, tim mengambil sampel istri Syaifudin berinisial KS (29) dan anak laki-laki berinisial K (6) di Kuningan. Setelah itu dilakukan pemeriksaan seluruh DNA sehingga mendapatkan kesimpulan bahwa benar kedua jenazah tersebut Syaifudin dan Syahrir.

"Telah dapat dibuktikan secara ilmiah dan tidak terbantahkan Mohammad Syahrir ayah biologis dari perempuan S berusia 10 tahun. Kedua, telah dapat dibuktikan secara ilmiah dan tidak terbantahkan Syaifudin Zuhri ayah biologis dari anak laki-laki inisial K berusia enam tahun," jelas dia.

Dari data sekunder, kata Edy, Syahrir memiliki ciri khusus tahi lalat di sudut mata kanan. Selain itu, ia memiliki 10 ciri umum lainnya. Sedangkan Syaifudin Zuhri memiliki ciri yang sangat signifikan yaitu sobek di bagian telinga bawah. Selain itu, ada 9 ciri umum lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com