Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Presiden Jangan Buru-buru Tunjuk Pengganti Antasari Dkk

Kompas.com - 18/09/2009, 16:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia Corruption Watch (ICW) berpendapat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jangan terburu-buru menunjuk pengganti tiga pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang tengah terjerat masalah hukum, yaitu Antasari Azhar, Chandra M Hamzah, dan Bibit Samad Rianto. Wakil Koordinator Badan Pekerja ICW Emerson Yuntho mengatakan, status Chandra dan Bibit sebagai pimpinan nonaktif masih bisa direhabilitasi.

"Bisa saja ada SP3 (surat perintah penghentian perkara) sehingga Chandra dan Bibit direhabilitasi dan menjadi pimpinan lagi," kata Emerson kepada Kompas.com, Jumat (18/9) sore.

Rencana Presiden untuk mengeluarkan Perppu penunjukan pengganti sementara tanpa melalui panitia seleksi (pansel), menurut Emerson, tidak tepat. Hal ini, lanjutnya, untuk menghindari kesan adanya intervensi Presiden.

"Jangan asal bapak senang. Hendaknya, Presiden tidak terburu-buru menunjuk pengganti. Apalagi kalau main tunjuk, KPK bisa menjadi tidak independen," kata dia.

ICW mengusulkan agar pengganti ketiganya dipilih melalui proses seleksi oleh tim yang terdiri dari 3 pihak yaitu DPR, pemerintah, dan masyarakat. Hanya saja, dengan pertimbangan waktu, mekanisme seleksi bisa dipangkas dan tak memakan waktu lama seperti proses fit and proper test DPR.

"Kalaupun Presiden tunjuk orang, harus disertai instruksi dan perintah agar membereskan dugaan korupsi di lingkungan Istana Presiden," ujar Emerson.

Pendapat berbeda dilontarkan pengamat hukum Irman Putra Sidin. Irman mengatakan, dengan kondisi seperti saat ini, Presiden justru harus turun tangan untuk menyelamatkan KPK secara institusi. "Presiden harus segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan KPK. Bedakan antara menyelamatkan orang dan lembaga," kata Irman.

Salah satu tindakan tersebut adalah segera mengisi kekosongan tiga posisi pimpinan. Kekhawatiran bahwa SBY akan menunjuk orang-orangnya bisa dikikis dengan mendorong sosok-sosok yang dipandang memiliki kapasitas untuk memimpin KPK.

"Justru kita harus dorong agar Presiden memilih orang-orang yang bisa diterima publik. Bagaimana bisa dikatakan kaki tangan, kalau SBY memilih Teten Masduki, misalnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com