Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Berharap Pilpres Tak Menyisakan Perpecahan

Kompas.com - 08/07/2009, 01:14 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 yang akan berlangsung Rabu (8/7) tidak membuat perpecahan di masyarakat.

"Pilpres dan rangkaian Pemilu 2009 ini bertujuan untuk kebaikan bangsa dan negara dalam lima tahun mendatang. Saya sungguh berharap marilah kita pelihara persatuan, persaudaraan dan silaturrahim di antara kita," kata SBY di hadapan sekitar 5.000 jamaah zikir dan doa di kediaman pribadi SBY Puri Cikeas, Bogor, Selasa (7/7) malam.

Dikatakan SBY, dalam pilpres ini mungkin saja di antara keluarga, tetangga dan teman sekerja ada yang berbeda pilihannya. "Apapun pilihannya itu adalah hak mereka untuk memilih. Mari kita hormati, kita taburkan kasih sayang, jangan putus silaturahmi. Apapun nanti keputusan Tuhan yang indah untuk bangsa ini setelah pemilu ini, bisa membuat kita songsong hari esok lebih baik," katanya.

Kepada jamaah dari Majelis Zikir Nurussalam itu, SBY meminta didoakan tujuh hal antara lain agar Indonesia terus tumbuh dan berkembang menjadi bangsa yang maju, bermartabat dan sejahtera. SBY juga minta didoakan semoga pilpres berlangsung aman tertib lancar serta demokratis, tanpa fitnah atau hujatan kepada siapapun.

SMS fitnah

"Kalau besok pagi dapat sms yang macam-macam jangan mudah percaya. Tolong dicatat dan sampaikan pada saya. Kita mintakan hidayah agar yang mengirim fitnah bertobat," katanya.

Doa lain yang dimintakan SBY adalah agar pilpres berjalan aman dan demokratis terutama kepada yang kalah agar ikhlas dan menghormati yang menang serta tidak memutus silaturahmi.

"Doakan pula agar jangan terjadi lagi kerusuhan. Lima tahun terakhir keamanan sudah terjamin, keadaan negara makin aman, adil dan sejahtera. Cegah kekerasan dan kekacauan apalagi karena kecewa hasil pilpres tidak sesuai harapan," katanya.

Terakhir, SBY juga minta didoakan agar perjuangan dirinya dan Boediono bisa berhasil dalam Pilpres 8 Juli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com