JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum mencurigai data yang dilaporkan oleh tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden Jusuf Kalla-Wiranto dan Megawati-Prabowo tidak benar. Apalagi, pelapor tidak sanggup mempertanggungjawabkan data tersebut.
"Ini belum jelas datanya. Karena yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan dari mana aslinya data itu. Saat tadi fotokopinya kita bagikan, mereka sudah mulai protes, ininya tidak segini. Saya khawatir memang ada yang beda," ujar anggota KPU, I Putu Gedhe Artha, kepada wartawan di KPU, Jakarta, Minggu (5/7).
"Jadi kita mencurigai data yang digunakan dua pemilih kampanye dengan data kedua tim kampanye, tidak benar," lanjutnya.
Oleh karena itu, pada Minggu (5/7) ini, KPU sedang meng-cross check ulang data tersebut bersama KPUD di enam provinsi, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. "Nah, untuk memastikan dua data itu benar atau tidak benar, kita lakukan kroscek ini. Jadi jelas masalahnya. Tidak ada dusta di antara kita," tuturnya.
Pada beberapa waktu lalu, tim kampanye kedua pasangan tersebut melaporkan masalah daftar pemilih tetap di enam provinsi itu. Pasangan JK-Win sendiri melaporkan adanya 47 juta penduduk yang tidak terdaftar.
Namun, KPU mengaku siap jika harus mengubah DPT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.