BANDUNG, KOMPAS.com — Pakar Penerbangan ITB, Mahardi Sadono, berpendapat bahwa pesawat terbang jenis Fokker-27 masih layak dioperasikan. Menurut Mahardi di Bandung, Selasa (7/4), selama perawatannya memadai, Fokker-27 layak terbang.
"Saya yakin perawatan Fokker-27 oleh TNI AU sudah sesuai standar perawatan di TNI," ujar Mahardi. Pesawat Fokker-27 yang jatuh di Lanud Husein Sastranegara Bandung diproduksi pada 1976.
Fokker-27 diproduksi perdana pada 1958 oleh pabrikan pesawat terbang asal Belanda, Fokker Aviatik GmbH. Pabrik pembuatan Fokker sudah bangkrut dan beralih menjadi Dutch Space.
Mahardi mengakui, jenis Fokker-27 merupakan pesawat usia tua. Namun, pesawat jenis Fokker-27 ini masih dipergunakan di berbagai negara, seperti di Afrika dan Amerika Latin.
Pesawat berbadan kecil seperti Fokker-27, kata Mahardi, memang rentan terhadap faktor cuaca. "Semakin kecil jenis pesawatnya, sangat rentan terhadap kondisi cuaca, terutama cross wind," tutur Mahardi.
Mahardi menduga, cross wind (angin samping) inilah yang menjadi penyebab jatuhnya Fokker-27 di Lanud Husein Sastranegara. Terlebih, ketika insiden terjadi, di sekitar Lanud Husein Sastranegara turun hujan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.