Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Banjir Besar di Jawa

Kompas.com - 07/03/2009, 06:12 WIB
SURABAYA, JUMAT — Banjir bandang Bengawan Solo, Jumat (6/3), untuk keempat kali pada bulan ini, merendam lagi ribuan rumah dan bangunan serta ribuan hektar tanaman padi menjelang panen. Di Jawa Timur, kerugian akibat banjir mencapai Rp 389 miliar, yang terbesar dialami Kabupaten Bojonegoro sebesar Rp 211 miliar.

Di Kabupaten Gresik, Jatim, 55 desa di enam kecamatan diterjang banjir luapan Kali Lamong dan Kali Tengah (Kali Surabaya). Luapan Kali Tengah menerjang Kecamatan Wringinanom, Menganti, dan Driyorejo, sedangkan luapan Kali Lamong menerjang Balongpanggang, Benjeng, dan Cerme.

Di Jawa Barat, luapan Sungai Citarum menggenangi 500-an rumah di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, dan memaksa 200 orang mengungsi. Di Kecamatan Majalaya, juga di Kabupaten Bandung, banjir merendam 3.000-an rumah warga.

Kondisi serupa terjadi di Blora, Jawa Tengah. Sebanyak 10 rumah rusak parah, 1 rumah hanyut, 1 jembatan rusak, dan 10 hektar sawah siap panen luluh lantak.

Menurut Gubernur Jatim Soekarwo, kerugian materi terjadi karena gagalnya panen dan terendamnya permukiman. Meski demikian, stok pangan di Jatim tak terganggu. Pemerintah telah berusaha membebaskan tanah di bantaran sungai, tetapi masyarakat tetap tidak mau direlokasi. Pemerintah Provinsi Jatim akan membangun rumah-rumah panggung bagi warga yang sudah telanjur tinggal di bantaran sungai.

Di Mojokerto, genangan banjir terus meluas dan permukaannya yang meninggi membuat warga desa mengungsi. Mereka berasal dari Dusun Gembongan, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Wakil Bupati Mojokerto Wahyudi Iswanto, yang juga Ketua Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam (Satlak PBA) Mojokerto, menampik anggapan nihilnya peran Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat serta Satlak PBA tahun ini.

Di Gresik, banjir lebih banyak menggenangi areal pertanian, seperti di wilayah Benjeng, banjir menggenangi 1.803 rumah dan 672 hektar sawah siap panen sehingga kerugian Rp 676 juta.

Secara keseluruhan, 2.700,5 hektar padi terendam dan yang diperkirakan puso 1.066 hektar. Tanaman jagung yang terendam 63,5 hektar dan yang puso 29,5 hektar. ”Untuk areal pertanian dapat bantuan 25 kilogram per hektar tahap pertama untuk 550 hektar dan kedua 512 hektar,” kata Kepala Bagian Humas Kabupaten Gresik Hari Syawaluddin.

Bupati Gresik Robbach Ma’sum, kemarin, menyerahkan bantuan 25 ton beras dan 1.000 dus mi instan untuk enam kecamatan yang kebanjiran.

Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaludin di Bandung mengatakan, curah hujan di Pulau Jawa dan Sumatera bulan Maret 2009 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Akibatnya, potensi bencana alam banjir masih tinggi.

”Diperkirakan rata-rata curah hujan Maret 2009 di Jawa dan Sumatera 350 mm per bulan. Lebih tinggi dari rata-rata Februari 2009 sebesar 250 mm per bulan. Curah hujan akan kembali turun April 2009 ketika rata-rata curah hujan 200 mm per bulan,” kata Thomas. (HEN/ELD/CHE/ACI/INK/ABK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Caleg Nasdem Peraih Suara Terbanyak di Sultra Tina Nur Alam Mundur, Ini Kata Sekjen

Caleg Nasdem Peraih Suara Terbanyak di Sultra Tina Nur Alam Mundur, Ini Kata Sekjen

Nasional
Sandra Dewi Kembali Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Suaminya

Sandra Dewi Kembali Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Suaminya

Nasional
Ramai soal Biaya UKT, Muhadjir: Jangan Tiba-tiba Naik, Terlalu Sembrono

Ramai soal Biaya UKT, Muhadjir: Jangan Tiba-tiba Naik, Terlalu Sembrono

Nasional
Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Nasional
5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com