Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Bentuk Tim Adhoc Lumpur Lapindo

Kompas.com - 25/02/2009, 14:54 WIB

JAKARTA, RABU — Sidang Paripurna Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) secara aklamasi menyetujui rekomendasi Tim Investigasi Kasus Lumpur Lapindo (TIKLL) untuk membentuk Tim Adhoc Penyelidikan Proyusticia. Sebab, diduga sangat kuat terjadi pelanggaran HAM berat dalam kasus Lapindo.

"Pelanggaran HAM berat patut diduga terjadi dalam kasus lumpur Lapindo," ujar Ketua Tim Investigasi Kasus Lumpur Lapindo Komnas HAM Syafruddin Ngulma Simeulue saat jumpa pers di kantor Komnas HAM Jakarta, Rabu (25/2).

Syafrudin mengatakan, ada beberapa indikasi untuk melakukan proses investigasi lebih lanjut. Dalam bencana tersebut, banyak warga yang meninggal karena menghirup gas dari semburan lumpur lapindo. Terlebih lagi ketika pipa gas milik Pertamina meledak pada tanggal 26 November 2009, sebanyak 12 warga meninggal dunia.

Selain itu, sekitar 13.000 kepala keluarga terpaksa terusir dari area semburan lumpur Lapindo. Kondisi ini diperparah dengan temuan adanya mobilisasi dari pihak TNI di wilayah peristiwa lumpur Lapindo. "Ada korban banyak jadi kemungkinan juga terjadi pelanggaran yang banyak sehingga perlu dibuat Tim Adhoc," tambahnya.

Temuan-temuan tadi, lanjut Syafruddin, akan digunakan Tim Adhoc Penyelidikan Proyusticia untuk memastikan ada atau tidak pelanggaran HAM berat sesuai UU No 26 Tahun 2006. Selain itu, laporan TIKLL akan dijadikan rekomendasi ke berbagai pihak seperti presiden, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), instansi terkait, dan PT. Lapindo Brantas agar segera menyelesaikan kasus lumpur lapindo yang telah memasuki tahun keempat. "Mengenai siapa saja Tim Adhoc, ditentukan saat rapat paripurna Komnas HAM tanggal 10 Maret 2009," tutur Syafruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ramai soal Biaya UKT, Muhadjir: Jangan Tiba-tiba Naik, Terlalu Sembrono

Ramai soal Biaya UKT, Muhadjir: Jangan Tiba-tiba Naik, Terlalu Sembrono

Nasional
Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Nasional
5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com