Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Konjen Kinabalu Ditahan

Kompas.com - 14/10/2008, 17:20 WIB

JAKARTA, SELASA- Komisi Pemberantasan Korupsi sudah menahan mantan Konsul Jendral (Konjen) RI di Kinabalu periode 1999-2000, Arifin Hamzah yang telah ditetapkan sebagai tersangka pada awal September 2008 lalu.

Saat ini, Arifin ditahan di ruang tahanan Kepolisian Daerah Metrojaya. Dia diduga merugikan negara dalam penerapan surat keputusan (SK) ganda untuk biaya keimigrasian di Kinabalu. Dari hasil penyidikan KPK, kerugian negara mencapai Rp11,7 miliar pada periode 1999-2005.

"Sedangkan pada saat tersangka menjabat sebagai konjen, kerugian negara diduga mencapai Rp 4 miliar," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi SP, kepada wartawan di KPK, Selasa (14/10) sore.

Menurut dia, SK itu diterapkan juga di Kantor Penghubung Kuching dan Kantor Penghubung Tawau, Malaysia Timur. Selain Arifin, KPK juga telah menetapkan tersangka lain pada awal September lalu. Tiga dari Kekonsulat Jendral dan lima tersangka dari Keimigrasian.

Pejabat konjen itu adalah RE (mantan kabid konsul jendral koordinasi ekonomi sosial budaya), MS (mantan konjen), dan KR yang masih aktif menjabat sebagai Konjen. Sedangkan petugas imigrasinya adalah AN (Kabid Konjen Eksosbud), MTM (Kabid di Kuching), KS (Kabid di Tawau).

KPK membagi kasus ini dalam tiga periode, 1999-2000 dengan tersangka Arifin dan tiga lainnya. Periode kedua pada 2001-2003, dan periode ketiga 2004-2005 dengan tersangka KR. Namun, dia tidak merinci lebih lanjut tentang tersangka yang terlibat dan di periode mana.

Johan mengatakan, pada proses penyidikan jumlah uang yang dikembalikan Rp 3,5 m. Sekali lagi, dia juga tidak merinci siapa saja yang mengembalikan uang tersebut. Dia hanya mengatakan, "Di antara sembilan tersangka."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com