Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LBH-APIK, Pembahasan RUU Pornografi Tak Terbuka

Kompas.com - 20/09/2008, 10:38 WIB

JAKARTA, SABTU — Proses pembahasan RUU Pornografi dinilai tidak terbuka dan draf RUU pun susah diakses oleh sejumlah pihak yang ingin mengetahui dan mengevaluasi pasal-pasal di dalamnya. Hal itu dikatakan aktivis perempuan dari LBH-APIK Ratna Batara Munti dalam diskusi Menanti Kelahiran RUU Pornografi di Jakarta, Sabtu (20/9).

Namun, pernyataan Ratna dibantah anggota Pansus RUU Pornografi, Mustafa Kamal. "Kalau pembahasan RUU yang dikatakan diam-diam tidak benar. Kami melakukannya secara terbuka. Buktinya, dilakukan uji sahih di sejumlah provinsi. Ini kan terbuka," kata Mustafa.

Pembahasan RUU oleh Panja yang merupakan gabungan dari pansus dan perwakilan pemerintah (Kementerian PP, Dephuk dan HAM, Depag, dan Depkominfo), lanjut Mustafa, memang dilakukan secara tertutup sesuai aturan yang ada.

Sementara, menurut Ratna, dengan adanya perubahan nama RUU, dari RUU Antipornografi menjadi RUU Pornografi serta adanya perubahan batang tubuh/substansi RUU seharusnya diikuti dengan dengar pendapat umum.

"Prosesnya selama ini tidak aspiratif. Seharusnya dengan adanya perubahan harus RDPU lagi karena kita tidak mengenal RUU warisan (RUU Pornografi sudah dibahas 11 tahun), jangan mengandalkan uji publik. Bukan mengubah satu-dua pasal, tapi substansi secara keseluruhan," ujar Ratna.

Beberapa hal yang dikritik Ratna, mengenai kerancuan pengaturan definisi dan kriminalisasi yang menurutnya terlalu berlebihan. Apalagi, pengaturan juga memasuki wilayah paling pribadi dari seseorang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Nasional
Istana Umumkan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri

Istana Umumkan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri

Nasional
Gus Yahya Puji Jokowi karena Berani Beri Izin Tambang Ke Ormas

Gus Yahya Puji Jokowi karena Berani Beri Izin Tambang Ke Ormas

Nasional
Tersangka Penyuap Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia

Tersangka Penyuap Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia

Nasional
Febri Diansyah Salami SYL Sebelum jadi Saksi di Persidangan

Febri Diansyah Salami SYL Sebelum jadi Saksi di Persidangan

Nasional
Survei Litbang Kompas: Mayoritas Pemilih Anies dan Ganjar Anggap Kementerian Ditambah untuk Bagi-bagi Kekuasaan

Survei Litbang Kompas: Mayoritas Pemilih Anies dan Ganjar Anggap Kementerian Ditambah untuk Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Jokowi Beri Ormas Izin Usaha Tambang, Dinilai Siasat Jaga Pengaruh Politik

Jokowi Beri Ormas Izin Usaha Tambang, Dinilai Siasat Jaga Pengaruh Politik

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 42,3 Persen Publik Setuju Jumlah Kementerian Tetap 34

Survei Litbang "Kompas": 42,3 Persen Publik Setuju Jumlah Kementerian Tetap 34

Nasional
Ciptakan Wirausahawan Baru dan Sukses, Mensos Risma Luncurkan Program Pena Muda

Ciptakan Wirausahawan Baru dan Sukses, Mensos Risma Luncurkan Program Pena Muda

Nasional
Jika Kaesang Maju Pilkada, Jokowi dan Prabowo Jadi Faktor Penting

Jika Kaesang Maju Pilkada, Jokowi dan Prabowo Jadi Faktor Penting

Nasional
Partai Buruh dan KSPI Bakal Gugat Aturan Tapera ke MK dan MA

Partai Buruh dan KSPI Bakal Gugat Aturan Tapera ke MK dan MA

Nasional
Revisi UU Polri, KPK Tegaskan Tak Perlu Rekomendasi Lembaga Lain untuk Rekrut Penyidik-Penyelidik

Revisi UU Polri, KPK Tegaskan Tak Perlu Rekomendasi Lembaga Lain untuk Rekrut Penyidik-Penyelidik

Nasional
Menpan-RB Apresiasi Kantor Perwakilan RI Jadi Hub Layanan Pelindungan WNI

Menpan-RB Apresiasi Kantor Perwakilan RI Jadi Hub Layanan Pelindungan WNI

Nasional
Ramai-ramai Menyoal Putusan MA yang Buka Jalan bagi Kaesang

Ramai-ramai Menyoal Putusan MA yang Buka Jalan bagi Kaesang

Nasional
Tapera Ditolak Pekerja-Pengusaha, Pemerintah Lanjut Terus

Tapera Ditolak Pekerja-Pengusaha, Pemerintah Lanjut Terus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com