JAKARTA, SENIN - Malang nian nasib petani Grabag, Purworjo. Pasalnya, selepas gagal panen lantaran menggunakan benih Super Toy HL-2 yang dikembangkan PT Sarana Harapan Indopangan, pemerintah yang lalai dalam pengawasan benih padi ke para petani justru melepas tangan. Menteri Pertanian Anton Apriantono kepada wartawan menolak memberi bantuan kepada petani yang merugi akibat penggunaan benih Super Toy HL-2.
"Ya sama perusahaannya dulu. Swasta yang salah masa kita yang menanggung," kata Anton Apriantono sebelum mengikuti rapat terbatas pupuk dan benih di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (8/9).
Meski memastikan tidak akan memberikan bantuan, Mentan mengaku, anak buahnya yang terhimpun pada Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) telah lalai dalam pengawasan uji coba Supertoy. "Dalam satu tempat itu nggak boleh lebih dari 10 ha. Tapi memang terlalu luas yang di Purworejo. Itu kasus. Ya tentu ini akan kita tegur," tandasnya.
Mentan menambahkan, ketentuan uji coba benih padi sebenarnya telah diatur pemerintah. Selain menggunakan lahan terbatas, uji coba benih juga tidak bisa dikomersialkan dan harus kejelasan perjanjian dengan petani. "Semua varietas harus begitu," paparnya seraya mengatakan, SHI mesti mengganti kerugian yang ditanggung petani Supertoy. "Mereka harus mengganti sesuai perjanjian dengan petani," jelasnya.
Untuk diketahui, tanpa diketahui riwayat penelitian, dan memiliki sertifikasi, Presiden Yudhoyono bersama sejumlah menteri pada April lalu melakukan panen raya padi Supertoy HL-2. Namun panen raya ini bertolak belakang pada empat bulan selanjutnya.
Padi Supertoy yang digadang-gadang akan bisa dipanen kembali justru tak menampakkan hasil. Butir-butir padi Supertoy tak berisi alias kosong. Sontak petani pun meradang. Padi-padi ini dibakar petani. Padahal dari catatan SHI, uji coba SHI ditanam di areal 96,22 hektar. (Persda Network/Ade Mayasanto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.