Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Harus Membangun Peradaban Baru

Kompas.com - 26/08/2008, 19:07 WIB

JAKARTA, SELASA- Keadaan dunia yang konvergen, budaya antar bangsa di dunia yang semakin menyatu satu sama lain menyebabkan budaya yang kuat tentu akan akan mendominasi peradaban dunia. Begitupun sebaliknya. Bangsa Indonesia harus mampu memberikan kesejahteraan melalui budayanya yang menguasai, bukan dikuasai peradaban dunia. Namun kenyataan, yang terakhirlah yang muncul di negara Indonesia.

Hal tersebut perlu dibenahi lewat berbagai sektor termasuk kearifan lokal di bawah landasan Pancasila. Soetrisno Bachir menyampaikan hal diatas sebagai orasi pada saat acara Dialog Budaya “Manusia,  Budaya dan Indonesia Masa Depan” di Hotel Le Meridien Jakarta, Selasa (26/08).

Hadir sebagai pembicara Eep Saefulloh Fatah, Franz Magnis Suseno, dan M. Soebari. Secara umum ketiganya bersepakat bahwa persoalan budaya merupakan persoalan krusial yang jika tidak dihadapi secara serius dari sekarang, di masa depan bangsa Indonesia akan tergerus peradaban kebudayaan dunia.

“Memastikan pluralisme, menyukseskan demokrasi, dan menjaga solidaritas bangsa dan keadilan social, adalah persoalan bangsa Indonesia yang harus diselesaikan”, ujar Franz Magnis Suseno.

Ditambahkan Magnis, saat ini bansa Indonesia masih kurang dalam hal sense of direction. Hal ini juga diakui oleh Soebari, terlebih mengenai kurang siapnya kita dalam berdemokrasi karena banyaknya tawaran dan pilihan yang diterima sehingga tak ada tujuan yang pasti dan penyelesaian hingga akhir.

Eep menambahkan, untuk membentuk Indonesia di masa depan yang kuat, harus ada tiga simpul yang harus dimiliki bangsa Indonesia, yaitu simpul kesadaran untuk menganalisa masalah secara terorganisir, simpul kekuatan untuk menggerakkan dalam penyelesaian masalah, terakhir simpul kesempatan untuk mengambil dan mendistribusikan hasilnya secara adil dan merata.

Lebih lanjut Eep menggarisbawahi budaya kita yang lebih senang memoles dari pada membangun pondasi sehingga dampak yang terjadi, budaya kita terbentuk lewat jalan pintas dan praktis.

Tekad bangsa Indonesia dalam hal ini menjadi sangat penting dan mendasar, termasuk nilai-nilai yang ada di dalamnya. Bangsa Indonesia kedepannya harus mampu memberi jawaban atas pertanyaan bersama kita mau apa dan bersama kita mau ke mana. (C12-08)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com