Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moshaddeq Sudah Bertobat, Mengapa Masih Disidang?

Kompas.com - 13/02/2008, 15:06 WIB

JAKARTA, RABU - Kuasa hukum Ahmad Moshaddeq, M Tubagus Abduh, menyayangkan tetap digelarnya sidang perdana untuk kliennya.

Padahal, sebelumnya Moshaddeq telah menyatakan permohonan maaf dan bertobat dari kesalahan yang telah diperbuat sebelumnya. "Orangnya (Moshaddeq) kan sudah bertobat. Orang yang sudah bertobat seharusnya dimaafkan. Masyarakat Indonesia, terutama yang Islam 'kan sudah memaafkan," kata Tubagus usai sidang perdana kasus penghinaan atau penyimpangan terhadap ajaran agama Islam di PN Jakarta Selatan, Rabu (13/2).

Meskipun demikian, Tubagus tidak membantah kebenaran fakta-fakta yang terungkap saat pembacaan dakwaan terhadap kliennya. "Apa yang didakwa cukup jelas. Semuanya memang benar," katanya.

Selain itu, Tubagus juga mempertanyakan adanya surat peringatan secara tertulis dari PAKEM ataupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan bahwa aliran yang dipimpin kliennya adalah aliran sesat.

Menurut keterangan dari kliennnya, ia tidak pernah menerima surat peringatan dari MUI ataupun PAKEM sebelumnya.Sidang perdana yang dipimpin H Zahrul Rabain dengan agenda pembacaan dakwaan tersebut berlangsung sekitar setengah jam.

Tim kuasa hukum Moshaddeq tidak mengajukan keberatan ataf fakta-fakta persidangan. Sidang lanjutan dengan agenda menghadirkan dan meminta keterangan saksi-saksi akan digelar pada Rabu (20/2).(SMS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com