JAKARTA, KCM -Mantan Menteri Koperasi Bustanil Arifin berpendapat, masyarakat seharusnya mengingat jasa mantan Presiden Soeharto.
Menurutnya, kebaikan Soeharto lebih besar jika dibandingkan dengan kesalahannya. Melalui yayasan-yayasan yang dibentuknya, seperti Supersemar dan Gotong-royong, Soeharto selalu menyisihkan tujuh hingga delapan persen hartanya untuk membantu masyarakat miskin.
"Dana deposito beliau dapat mencapai Rp6 triliun. Berarti ada Rp80 miliar yang disisakan untuk membantu yatim-piatu. Kalau Pak Harto meninggal pun, dananya akan tetap ada. Departemen Sosial saja tidak punya dana sebesar itu," ujarnya sesaat setelah menjenguk Presiden Soeharto, Rabu (9/1), di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).
Oleh karena itu, kata Bustanil, masyarakat seharusnya mencoba memaafkan kesalahan Soeharto. "Bapak (Soeharto) itu Bapak Pembangunan," katanya.
Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Kemas Yahya Rahman, menuturkan, kasus pidana Soeharto sudah dihentikan melalui Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKPP) yang dikeluarkan oleh Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh tahun 2006.
"Saat ini kasus perdata Soeharto masih akan diproses lewat hukum. Kalau yang pidananya sudah di-SKPP," kata Kemas yang sedang memeriksa kesehatan di RSPP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.