JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta warga dari 3 desa di Halmahera Barat, Maluku Utara yang terdampak erupsi Gunungapi Ibu untuk tetap berada di tempat pengungsian.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, saat ini terdapat 1.962 warga dari Desa Tongute Ternate, Desa Gam Ici, dan Desa Tongute Sungi yang mengungsi akibat dari aktivitas vulkanik gunung tersebut.
“Secara umum dari 3 desa ada sekitar 1.962 warga yang saat ini mengungsi. Ini masih akan terus kami pantau,” ujar Abdul dalam konferensi pers, Rabu (5/6/2024) malam.
Baca juga: Gunung Ibu di Halmahera Kembali Meletus, Abu Vulkanik Tertiup ke Pengungsian Warga
Menurut Abdul, masyarakat belum diperkenan kembali ke kediaman masing-masing karena status Gunung Ibu masih berada pada level IV atau Awas.
“Kemudian ini masih ada aktivitas-aktivitas yang harus diwaspadai, sehingga masyarakat masih terus harus berada di pengungsian,” kata Abdul.
Untuk diketahui, sejak 16 Mei 2024 status Gunung Ibu berada di Level IV (Awas). Erupsi pun terpantau terjadi beberapa kali.
Baca juga: BNPB Mulai Petakan Daerah Rawan Banjir Lahar di Sekitar Gunung Ibu
Erupsi terakhir terpantau pada Minggu (2/6/2024) pukul 12.35 WIT atau 10.35 WIB. Teramati kolom abu setinggi kurang lebih 7.000 meter dari kawah puncak utama dengan durasi sekitar 10 menit.
"Secara visual kolom abu erupsi tidak terlalu terlihat jelas dari Pos Pengamatan Gunungapi karena tertutup kabut dan awan tebal. Namun kolom abu tampak membumbung tinggi dari Desa Duono," kata Abdul, Minggu (2/6/2024).
Gunung Ibu memuntahkan material abu dan pasir vulkanis dan terbawa sampai ke Pos PGA serta lokasi pengungsian warga di Desa Gam Ici.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.