Anak SYL Gunakan Nama Pembantu di STNK Mobil untuk Hindari Pajak

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Indira Chunda Thita Syahrul mengakui surat mobil Toyota Innova yang ia miliki diatasnamakan pembantunya, Nur Habibah, untuk menghindari pajak progresif.

Hal itu itu diakui Thita saat menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratikasi di linkgungan Kementerian Pertanian yang menjerat SYL, Rabu (5/6/2024).

"Innova itu datang di tanggal 18/2/2022, namanya (atas nama) Nur Habibah. Kenapa pakai nama Nur Habibah, ada enggak peranan Ibu (Thita) di sana?," tanya jaksa kepada Thita di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu.

Baca juga: Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

"Saya meminta untuk, maaf saya menghindari pajak progresif," ucap Thita.

"Jadi inisiatif ibu?," tanya Jaksa lagi.

"Siap," tutur Thita.

Jaksa kemudian mengonfirmasi bahwa mobil Innova itu didatangkan setelah Thita mengeluh kepada SYL karena hanya punya satu mobil yaitu Toyota Alphard?

Thita tidak membantah hal tersebut.

Ia juga mengakui bahwa pembantunya diminta untuk menyiapkan KTP, KK dan NPWP untuk pengurusan nama mobil tersebut.

"Iya," kata Thita.

Baca juga: Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Dalam kesaksian sebelumnya, pembantu Thita, Nur Habibah mengaku tak mengetahui namanya akan digunakan untuk kepemilikan mobil Innova yang dimiliki putri SYL.

Nur Habibah mendapat informasi namanya digunakan setelah sopir pribadi Thita memperlihatkan STNK saat pembayaran pajak kendaraan.

Dalam perkara ini, jaksa KPK mendakwa SYL menerima uang sebesar Rp 44,5 miliar hasil memeras anak buah dan direktorat di Kementan untuk kepentingan pribadi dan keluarga.

Pemerasan ini disebut dilakukan SYL dengan memerintahkan eks Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan, Muhammad Hatta; dan eks Sekjen Kementan, Kasdi Subagyono; Staf Khusus Bidang Kebijakan, Imam Mujahidin Fahmid, dan ajudannya, Panji Harjanto.