JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Wahyu Widada mengungkapkan pihaknya telah memeriksa delapan warga negara Indonesia (WNI) usai menangkap buron nomor 1 Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman di Bali pada 30 Mei 2024.
Delapan WNI ini diduga berkaitan dengan pelarian Chaowalit Thongduang dari Thailand ke Indonesia.
Adapun Chaowalit Thongduang sudah tujuh bulan berada di Indonesia. Chaowalit menyamar menjadi Sulaiman selama berada di Indonesia.
Baca juga: Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers
"Selain melakukan penangkapan, tim juga mengambil keterangan beberapa orang saksi. Total ada 8 WNI yang memiliki keterkaitan dengan pelarian dan pemalsuan indentitas serta bagaimana buronan bertahan hidup," ujar Wahyu dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (2/6/2024).
Wahyu memaparkan, delapan saksi yang diperiksa merupakan driver ojek online (ojol), sopir taksi, agen pengiriman uang, pemiliki jasa sewa kapal, hingga teman Chaowalit selama bersembunyi di Indonesia.
Menurutnya, Chaowalit Thongduang masuk ke Indonesia melalui jalur laut pada 8 Desember 2023.
"Selama dia di indonesia, diketahui buronan tersebut dia masuk ke Indonesia pada 8 Desember 2023 melalui jalur perairan laut Thailand, menggunakan speed boat 200pk, memakan waktu perjalanan 17 jam," tuturnya.
Baca juga: Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman
Wahyu mengatakan, ketika Chaowalit Thongduang tiba di Indonesia, ada seorang WNI berinisial FS yang membantu Chaowalit membuat identitas palsu.
Walhasil, Chaowalit disulap menjadi warga Aceh bernama 'Sulaiman', lengkap dengan KTP, kartu keluarga, dan akta kelahiran palsu.
Dia menyebut pelaku yang membantu Chaowalit Thongduang memalsukan identitas masih dicari.
"Kemudian diketahui juga buronan ini pindah-pindah tempat di beberapa apartemen dan hotel di Kota Medan serta beberapa kali juga berganti-ganti yang menemani," kata Wahyu.
Sementara itu, kata Wahyu, Chaowalit Thongduang baru tiba di Bali pada 20 Mei 2024 untuk berlibur.
Selama berada di Indonesia, Chaowalit Thongduang berkomunikasi dengan menggunakan google translate.
"Dalam berkomunikasi, karena tidak bisa Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia, dia menggunakan bantuan google translate untuk berkomunikasi dengan orang lain," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.