JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI akan mengkaji insiden jatuhnya helikopter yang mengakibatkan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian meninggal.
Plt Gubernur Lemhannas Letjen Eko Margiyono mengatakan, kajian itu termasuk dalam kajian skala global.
“Kami juga mengikuti manakala memang itu perlu, segera kami buat kajian,” ujar Eko dalam konferensi pers perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-59 Lemhannas di Kantor Lemhannas, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).
Baca juga: Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan
Hasil kajian itu nantinya akan diserahkan kepada presiden sebagai ‘end user’.
“Oleh karena itu, hal-hal yang keterkaitan dengan kajian kami sangat penting dan sangat fundamental,” tutur Eko.
Eko mengatakan, saat ini, kondisi global mengalami masa ketidakjelasan.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus dan Kepala Staf Umum TNI itu mengatakan, konflik di Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina belum diselesai, ditambah konflik lain.
“Di Palestina dan Ukraina belum selesai, sekarang isu yang beredar jatuhnya heli Presiden Iran ini juga menjadi isu yang menarik untuk kita ikuti,” kata Eko.
“Karena beberapa saat yang lalu sempat konflik Iran dengan Isreal juga memanas. Pasti kalau terjadi konflik baru, pasti dunia akan terguncang, siapa pun negara sekarang ini. Negara tidak bisa mengatakan mereka independen, tidak akan terpengaruh terhadap gejolak,” ujar Eko lagi.
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian dikonfirmasi meninggal dunia usai helikopter yang ditumpanginya jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, Minggu (19/5/2024).
Informasi itu disampaikan salah satu pejabat senior Iran yang enggan disebutkan namanya.
"Presiden Ebrahim Raisi, menteri luar negeri dan seluruh penumpang helikopter tewas dalam kecelakaan itu,” kata pejabat tersebut, dilansir dari Reuters.
Baca juga: Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran
Raisi bersama romobongannya diketahui sedang melakukan perjalanan dari Azerbaijan untuk meresmikan sebuah bendungan.
Ada beberapa nama pejabat lain yang turut dalam rombongan itu, selain Raisi dan Hossein.
Mereka adalah Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur, Malek Rahmati, Ayatollah Mohammad Ali Ale-Hashem, perwakilan Pemimpin Revolusi Islam untuk Provinsi Azerbaijan Timur, serta pejabat dan pengawal lainnya.
Seluruh penumpang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.