Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Kompas.com - 20/05/2024, 19:56 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI akan mengkaji insiden jatuhnya helikopter yang mengakibatkan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian meninggal.

Plt Gubernur Lemhannas Letjen Eko Margiyono mengatakan, kajian itu termasuk dalam kajian skala global.

“Kami juga mengikuti manakala memang itu perlu, segera kami buat kajian,” ujar Eko dalam konferensi pers perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-59 Lemhannas di Kantor Lemhannas, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).

Baca juga: Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Hasil kajian itu nantinya akan diserahkan kepada presiden sebagai ‘end user’.

“Oleh karena itu, hal-hal yang keterkaitan dengan kajian kami sangat penting dan sangat fundamental,” tutur Eko.

Eko mengatakan, saat ini, kondisi global mengalami masa ketidakjelasan.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus dan Kepala Staf Umum TNI itu mengatakan, konflik di Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina belum diselesai, ditambah konflik lain.

“Di Palestina dan Ukraina belum selesai, sekarang isu yang beredar jatuhnya heli Presiden Iran ini juga menjadi isu yang menarik untuk kita ikuti,” kata Eko.

“Karena beberapa saat yang lalu sempat konflik Iran dengan Isreal juga memanas. Pasti kalau terjadi konflik baru, pasti dunia akan terguncang, siapa pun negara sekarang ini. Negara tidak bisa mengatakan mereka independen, tidak akan terpengaruh terhadap gejolak,” ujar Eko lagi.


Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian dikonfirmasi meninggal dunia usai helikopter yang ditumpanginya jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, Minggu (19/5/2024).

Informasi itu disampaikan salah satu pejabat senior Iran yang enggan disebutkan namanya.

"Presiden Ebrahim Raisi, menteri luar negeri dan seluruh penumpang helikopter tewas dalam kecelakaan itu,” kata pejabat tersebut, dilansir dari Reuters.

Baca juga: Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Raisi bersama romobongannya diketahui sedang melakukan perjalanan dari Azerbaijan untuk meresmikan sebuah bendungan.

Ada beberapa nama pejabat lain yang turut dalam rombongan itu, selain Raisi dan Hossein.

Mereka adalah Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur, Malek Rahmati, Ayatollah Mohammad Ali Ale-Hashem, perwakilan Pemimpin Revolusi Islam untuk Provinsi Azerbaijan Timur, serta pejabat dan pengawal lainnya.

Seluruh penumpang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Tak Persoalkan Anggota Tim Transisi Pemerintahan Diisi Kader Gerindra

Demokrat Tak Persoalkan Anggota Tim Transisi Pemerintahan Diisi Kader Gerindra

Nasional
Menteri PUPR Jadi Plt Kepala Otorita IKN, PKB: Mudah-mudahan Tidak Gemetar

Menteri PUPR Jadi Plt Kepala Otorita IKN, PKB: Mudah-mudahan Tidak Gemetar

Nasional
Istana Cari Kandidat Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Definitif

Istana Cari Kandidat Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Definitif

Nasional
Soal Pimpinan Otorita IKN Mundur, Hasto PDI-P: Bagian dari Perencanaan yang Tak Matang

Soal Pimpinan Otorita IKN Mundur, Hasto PDI-P: Bagian dari Perencanaan yang Tak Matang

Nasional
Pendukung Diprediksi Terbelah Jika PDI-P Usung Anies di Pilkada Jakarta

Pendukung Diprediksi Terbelah Jika PDI-P Usung Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Indonesia Akan Bentuk 'Coast Guard', Kedudukan Langsung di Bawah Presiden

Indonesia Akan Bentuk "Coast Guard", Kedudukan Langsung di Bawah Presiden

Nasional
Bareskrim Kirim Tim ke Thailand Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Bareskrim Kirim Tim ke Thailand Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, PDI-P: Ujung-ujungnya Tetap Nepotisme

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, PDI-P: Ujung-ujungnya Tetap Nepotisme

Nasional
Dualisme Pengamanan Laut, Bakamla Disiapkan Jadi Embrio 'Coast Guard' RI

Dualisme Pengamanan Laut, Bakamla Disiapkan Jadi Embrio "Coast Guard" RI

Nasional
Istri SYL Dapat Uang Operasional Bulanan Rp 30 Juta dari Kementan

Istri SYL Dapat Uang Operasional Bulanan Rp 30 Juta dari Kementan

Nasional
Soal Revisi UU TNI-Polri, Mensesneg: Presiden Belum Baca

Soal Revisi UU TNI-Polri, Mensesneg: Presiden Belum Baca

Nasional
SYL Begal Uang Perjalanan Dinas Pegawai Kementan Selama 4 Tahun, Total Rp 6,8 Miliar

SYL Begal Uang Perjalanan Dinas Pegawai Kementan Selama 4 Tahun, Total Rp 6,8 Miliar

Nasional
SYL Boyong Istri sampai Cucu saat Dinas Luar Negeri sambil Umrah

SYL Boyong Istri sampai Cucu saat Dinas Luar Negeri sambil Umrah

Nasional
Polri Diminta Jelaskan Motif Anggotanya Buntuti Jampidsus Kejagung

Polri Diminta Jelaskan Motif Anggotanya Buntuti Jampidsus Kejagung

Nasional
Kepala Otorita dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Gaji Per Bulan Capai Rp 172 Juta

Kepala Otorita dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Gaji Per Bulan Capai Rp 172 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com