Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Kompas.com - 10/05/2024, 21:58 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com  - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Said Abdullah mengaku berterima kasih kepada Prabowo Subianto yang menyebut bahwa Bung Karno adalah milik bangsa Indonesia dan semua golongan.

"Menjawab sejumlah pertanyaan wartawan atas pernyataan Prabowo, sebagai kader PDI-P, saya dan kawan-kawan PDI-P tentu sangat berterima kasih kepada Pak Prabowo atas apresiasinya. Bung Karno milik bangsa Indonesia, Bung Karno milik semua golongan," tutur Said melalui siaran persnya, Jumat (10/5/2024).

Oleh karenanya, dia berharap Prabowo bisa menjalankan pemerintahan sesuai ajaran Bung Karno.

"Kami di PDI-P sangat berharap pemerintahan Pak Prabowo kelak menjalankan ajaran ajaran Bung Karno," sambungnya.

Baca juga: Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Menurut Said, azimat penting dari Bung Karno adalah mewujudkan jalan Trisakti, yakni Indonesia berdaulat secara politik. 

"Pak Prabowo bisa mewarisi api perjuangan Bung Karno, menguatkan jalan politik yang membawa Indonesia bukan dari blok politik tertentu, apa lagi hanya menjadi negara satelit untuk melayani kepentingan negara maju," jelasnya.

Dia juga berharap agar Prabowo punya elan untuk membawa Indonesia menjadi negara yang mandiri pangan dan energi.

"Sebab, 10 tahun pemerintahan Pak Jokowi melalui janji Nawa Cita, dua hal pokok itu belum tuntas. Kita masih bergantung akan kebutuhan impor pangan dan migas dalam skala besar," ucapnya.

Baca juga: Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Ia mencontohkan, setiap hari impor minyak bumi Indonesia mencapai 1 juta barel. Hal ini belum dibarengi dengan berbagai impor bahan-bahan pokok, seperti gula, gandum, jagung, beras, hingga garam.

"Jalan mandiri ekonomi kita harapkan bisa diraih selama masa pemerintahan Pak Prabowo. PDI-P juga berharap Pak Prabowo bisa memperkuat kebudayaan nasional," sebutnya.

Said menilai, bangsa Indonesia perlu mengokohkan jati dirinya lewat berbagai kebudayaan yang tidak kalah hebat dengan kebudayaan lain.

"Anak-anak muda kita bangga atas kebudayaannya, tidak dirasuki pengaruh kebudayaan bangsa lain dalam arus informasi yang begitu deras," tuturnya.

Baca juga: 8 Orang Daftar ke PDI-P untuk Pilkada Buleleng, Ada Ketua DPRD hingga Mantan Wabup

Lebih jauh, Said yakin bahwa kepemimpinan Prabowo akan bisa mandiri dari berbagai pengaruh politik masa lalu.

"Sehingga sebagai presiden terpilih, Pak Prabowo, memiliki otonomi penuh dalam menentukan kebutuhan formasi pemerintahannya ke depan. Kami menaruh hormat atas pilihan itu," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Febri Diansyah Pastikan Hadir Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Febri Diansyah Pastikan Hadir Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
Anies dan PDI-P, Dulu Berseberangan Kini Saling Lempar Sinyal Jelang Pilkada

Anies dan PDI-P, Dulu Berseberangan Kini Saling Lempar Sinyal Jelang Pilkada

Nasional
Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Gula-gula' Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

[POPULER NASIONAL] "Gula-gula" Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

Nasional
Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com