JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, Presiden Joko Widodo menyetujui penambahan jumlah kereta api jarak jauh untuk memfasilitasi tingginya pengguna saat mudik Lebaran.
Persetujuan ini disampaikan dalam rapat terbatas (ratas) terkait evaluasi arus mudik dan balik Lebaran 2024 di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/5/2024).
Budi menuturkan, penambahan ini tak lepas karena tingginya minat pemudik yang menggunakan moda kereta api. Namun, jumlahnya moda angkutan darat itu sangat terbatas.
"Dalam survei kita, orang itu paling senang naik kereta api, tapi jumlahnya terbatas. Oleh karena itu, kami mengusulkan dan Pak Presiden setuju agar KAI menambah jumlah kereta api, sehingga perjalanan KA yang memang diminati itu bertambah," kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin.
Baca juga: Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak
Selain penambahan moda, pihaknya juga berdiskusi mengenai opsi libur yang lebih panjang sehingga masyarakat bisa kembali ke kampung halaman di awal waktu.
Manajemen waktu ini didiskusikan bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Kalau bisa waktu itu lebih panjang sehingga mereka bisa mudik lebih awal, tidak tertumpu pada H-3 dan H-4. Kalau bisa H-5, H-6. Nah (mudik lebih awal) ini sangat berhasil," tutur dia.
"Pak Menko dan teman-teman yang me-manage libur panjang sehingga ini bisa membuat masyarakat punya pilihan untuk perjalanan," imbuh Budi.
Baca juga: Ada Tambahan, Berikut Jadwal Perjalanan Kereta Cepat Whoosh pada Mei 2024
Secara keseluruhan kata Budi, penanganan arus mudik dan arus balik Idul Fitri tahun ini relatif lebih baik.
Seturut survei yang dilakukan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan mudik mencapai 89 persen.
"Ada dua yang kita survei. Pertama, tingkat kepuasan pada mudik secara keseluruhan yaitu 89 persen, dan (tingkat kepuasan) atas mudik gratis 91 persen," jelas Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.