Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Kompas.com - 06/05/2024, 11:16 WIB
Tria Sutrisna,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa suhu udara yang terasa lebih panas saat ini bukan disebabkan oleh fenomena gelombang panas atau heatwave.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, fenomena heatwave memang sedang terjadi di sebagian negara di Asia, termasuk Kamboja dan Thailand yang masuk wilayah Asia Tenggara.

“Namun, khusus di Indonesia yang terjadi bukanlah gelombang panas, melainkan suhu panas seperti pada umumnya," ujar Dwikorita dalam keterangannya, Senin (6/5/2024).

Dwikorita menyebutkan, suhu udara terasa lebih panas selama beberapa waktu terakhir karena wilayah Indonesia sedang dalam proses peralihan musim hujan ke kemarau.

Baca juga: BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Ia menjelaskan, proses peralihan musim mengakibatkan permukaan memanas karena berkurangnya proses pembentukan awan dan turunnya curah hujan.

“Kondisi gerah yang dirasakan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini juga merupakan sesuatu yang umum terjadi pada periode peralihan musim hujan ke musim kemarau,” kata Dwikorita.

Ia menuturkan, masa peralihan musim hujan ke kemarau ditandai dengan kondisi cuaca pada pagi hari yang cerah. Pada sidang hari, cuaca akan sangat cerah dan diikuti dengan peningkatan suhu udara.

Sedangkan, pada waktu menjelang sore atau malam hari, kondisi cuaca akan mendadak berubah dan terjadi hujan dengan intensitas tertentu.

“Pada malam hari, kondisi gerah juga dapat terasa jika langit masih tertutup awan dengan suhu udara serta kelembaban udara yang relatif tinggi. Selanjutnya, udara berangsur-angsur dirasakan mendingin kembali jika hujan sudah mulai turun,” kata Dwikorita.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Dehidrasi Saat Cuaca Panas 

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menambahkan, baru 8 persen wilayah Indonesia yang sudah memasuki musim kemarau yakni Aceh, sebagian Sumatera Utara, dan Riau bagian utara.

Wilayah lain yang juga sudah memasuki kemarau adalah Pangandaran Jawa Barat, sebagian Sulawesi Tengah dan sebagian Maluku Utara.

“Pada periode hingga satu bulan ke depan, terdapat beberapa wilayah yang akan memasuki musim kemarau seperti sebagian Nusa Tenggara, sebagian pulau Jawa, sebagian pulau Sumatera, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Maluku, serta Papua bagian timur dan selatan,” ujar Ardhasena.

Meski begitu, masih ada 76 persen wilayah Indonesia yang masih berada pada periode musim hujan dan belum berganti musim kemarau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com