Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Kompas.com - 02/05/2024, 14:51 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh membeberkan jawaban terkininya saat ditanya mana yang lebih baik antara Nasdem berada di dalam pemerintah atau menjadi oposisi.

Paloh menyampaikan, saat ini Nasdem sudah berada di dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun, pada kesempatan Pilpres 2024 ini, Paloh merasa diberi kesempatan untuk belajar berada di luar pemerintahan.

Baca juga: Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Dia mengindikasikan Anies Baswedan yang Nasdem dukung merupakan capres yang tidak diterima pemerintah.

"Jadi kalau ada yang nanya mana yang lebih baik, berada di luar pemerintahan atau berada dalam barisan pemerintahan. Kita sudah berada di dalam pemerintahan, kita juga dikasih kesempatan belajar di luar pemerintahan," ujar Paloh di Akademi Bela Negara Partai Nasdem, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024).


Paloh menyampaikan, saat ini juga Nasdem sudah memberikan dukungan kepada pemerintahan selanjutnya, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dia berharap, konsistensi yang Nasdem tunjukkan ini bisa dipahami, diyakini, dan diterima semua pihak.

"Ada keikhlasan, ada tekad, ada semangat untuk tetap menjaga ruang idealisme itu tetap bersemi di dalam berbagai policy kebijakan yang dijalankan oleh partai," ujar dia.

Baca juga: Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Sementara itu, Paloh mengatakan, Nasdem kembali berjuang untuk memberikan karya yang berarti demi melanjutkan kemerdekaan Indonesia.

Menurut dia, Indonesia membutuhkan anak bangsa yang mengedepankan sportivitas saat berkompetisi.

"Dan seingat saya, kita tidak pernah mencari nilai-nilai sportivitas ini. Ini yang harus kita pertahankan. Dan ini kita teruskan agar dengan nilai-nilai sportivitas yang kita miliki ini paling tidak kita sudah memberikan suatu yang berarti," ucap Paloh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com