Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Integrasikan 9 Layanan Utama ke Portal Nasional, di Antaranya KTP dan Cek Bansos

Kompas.com - 25/03/2024, 22:54 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, pemerintah telah menetapkan prioritas pada 9 layanan utama yang segera diintegrasikan dalam platform digital nasional, INA Digital.

Hal ini disampaikan Anas usai rapat terbatas membahas transformasi dan keterpaduan layanan digital nasional antara Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri terkait di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).

"Prioritasnya 9 layanan yang diprioritaskan oleh Bapak Presiden. Dalam jangka pendek, Presiden memerintahkan kepada seluruh kementerian selambat-lambatnya pada bulan Mei segera mengintegrasikan berbagai aplikasi untuk disambungkan portal nasional," kata Anas usai ratas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin.

Baca juga: Menpan-RB Bahas Progres Portal Nasional bersama Wakil Menteri BUMN

Anas menyampaikan, 9 layanan prioritas yang akan diintegrasikan dalam waktu dekat, di antaranya administrasi kependudukan, Program Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah, antrean rumah sakit, dan registrasi dokter.

Lalu, pembuatan atau perpanjangan STR tenaga kesehatan dan tenaga medis, sertifikasi vaksin, imunisasi, cek bantuan sosial, hingga izin penyelenggaraan event atau keramaian kepada kepolisian.

"Ini akan bisa online tak perlu datang. Kemudian smart ASN, layanan aparatur, karena ini juga akan diterapkan di IKN, sehingga dalam waktu dekat tak perlu lagi ASN isi berulang-ulang untuk kinerja, pelatihan, dan data kepegawaian," ucap Anas.

"Kemudian info penerima bantuan Pembayaran digital PNBP. Kemudian, keimigrasian, BPJS, pertanahan, ketenagakerjaan dan lain-lain," kata dia.

Anas tidak memungkiri, pengintegrasian layanan pemerintah dalam satu super apps memang memiliki kendala.

Menginteroperabilitaskan berbagai aplikasi yang tercecer pun tidak mudah lantaran setiap kementerian/lembaga memiliki konsultan dan ahli IT masing-masing.

Baca juga: Resmikan 16 MPP, Menteri Anas Ajak Interoperabilitas Layanan Publik ke Portal Nasional

Hal ini, kata dia, membutuhkan waktu yang panjang. Pemerintah bahkan sudah mengadakan lebih dari 250 rapat untuk membahasnya.

"Lebih dari 250 rapat kami gelar dengan berbagai kementerian/lembaga untuk segara menginteroperabilotaskan sistem ini. Alhamdulillah ini sudah mulai terpecahkan," ucap Anas.

Namun, banyaknya layanan pemerintah justru membuat masyarakat makin sulit.

Jika membutuhkan layanan di salah satu kementerian, masyarakat harus mengunduh salah satu aplikasi yang disarankan kementerian terlebih dahulu.

Jika membutuhkan layanan di kementerian lain, masyarakat harus kembali mengunduh aplikasi yang berbeda.

"Jadi rakyat sibuk, banyak aplikasi. Bukan rakyat jadi lebih mudah tapi rakyat harus unduh satu-satu. Kalau pertanahan di Kementerian Pertanahan, kalau kesehatan di Kementerian Kesehatan. Ke depan rakyat tak perlu lagi mengunduh, cukup satu portal berbagai layanan dengan akses SSU melalui pemanfaatan sertifikat elektronik, sekali isi data untuk berbagai layanan," kata Anas.

Baca juga: Menpan-RB Matangkan INA Digital yang Akan Percepat Layanan Digital Pemerintah

Menurut Anas, integrasi layanan merupakan langkah besar menuju realisasi pemerintahan berbasis elektronik (e-government) yang efisien.

Presiden Jokowi telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2023 tentang Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional.

INA Digital nantinya akan dikelola oleh Peruri, yang bertujuan mengintegrasikan berbagai layanan pemerintah dalam satu portal, memudahkan akses bagi masyarakat, dan meningkatkan interoperabilitas antarkementerian dan lembaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com