JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, harga beras saat ini masih dalam posisi relaksasi hingga 23 Maret 2024.
Tujuannya memberikan ruang agar ketersediaan beras di pasaran lebih baik.
"Harga sekarang masih dalam posisi relaksasi. Dari angka sebelumnya harga eceran tertinggi (HET) Rp 13.900 (per kilogram), relaksasi sampai tanggal 23 itu (Maret) Rp 14.900 (per kilogram)," ujar Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
"Kenapa, ini memberikan ruang supaya beras ini ketersediaannya lebih baik," lanjutnya.
Meski begitu, Arief menyatakan stok beras nasional secara umum masih mencukupi.
Baca juga: Protes Tak Dapat Beras Gratis dari Mendag, Warga: Pak, Saya Enggak Kebagian!
Pemerintah saat ini mengutamakan stok beras dari hasil produksi dalam negeri.
Namun, di sisi lain, pemerintah juga mengandalkan impor dari luar negeri seiring dengan penantian masa panen pada Maret dan April 2024.
Lebih lanjut, Arief mengungkapkan, harga gabah saat ini juga sudah terkoreksi sebesar Rp 6.700 per kilogram sehingga jika harga gabah sudah terkoreksi otomatis harga beras ikut menurun.
"Dengan catatan, produksi beras harus sesuai perencanaan," tutur Arief.
Saat ditanya kepastian berapa persen harga beras bisa turun, Arief belum bisa memastikan. Ia hanya memastikan bahwa stok beras untuk Idul Fitri tetap aman.
"Ya semua persiapan Lebaran kan sudah disiapkan, jadi kita tadi update beberapa hal untuk persiapan Lebaran ini. Termasuk beras, daging, beberapa komoditas strategis," tambah Arief.
Sebelumnya, Bapanas telah menetapkan HET beras dibagi berdasarkan pembagian wilayah, yakni zonasi wilayah yakni zona 1 untuk Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi.
Kemudian, untuk zona 2 untuk Sumatera selain Lampung, Sumsel, NTT, dan Kalimantan. Sementara zona 3 untuk Maluku dan Papua.
Untuk HET beras medium zona 1 Rp 10.900, sedangkan untuk zona 2 Rp 11.500 dan zona 3 Rp 11.800.
Kemudian, untuk beras premium zona 1 Rp 13.900, zona 2 Rp 14.400, dan zona 3 Rp 14.800 per kilogram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.