JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, terdapat 39 gempa susulan setelah gempa magnitudo 5,7 yang mengguncang daerah Bayah, Banten, Minggu (25/2/2024) kemarin.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan, 39 gempa susulan itu tercatat terjadi hingga Senin (26/2/2024) pagi pukul 07.00 WIB.
"Junlah gempa susulan 39 kejadian," tulis Daryono dalam keterangan resmi BMKG, Senin.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Banten, BMKG Imbau Hindari Bangunan Retak
Sebelumnya, gempa bumi magnitudo 5,7 terjadi di daerah Bayah, Banten, tepatnya pada pada koordinat 7,63° LS; 105,74° BT, Minggu malam pukul 20.07 WIB.
Menurut BMKG, gempa bumi semalam merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Banten.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan cerminan gempa megathrust," ujar Daryono, Minggu malam.
Gempa bumi semalam turut dirasakan di Serang, Cilacap, Lembang, Garut sampai Bandung dengan skala MMI (Modified Mercally Intensity) yang berbeda.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,7 di Banten Dirasakan sampai Bandung
Di wilayah Cilacap, gempa terasa dengan skala II-III MMI; Serang II MMI; Panimbang II-III MMI; Cigelis II-III MMI; Lembang II MMI; Garut III MMI; serta Bandung II-III MMI.
Untuk skala II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Sementara itu, skala III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Bahkan, getaran terasa seperti ada ada truk yang sedang melintas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.