Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Sebut Keberpihakan Jokowi Tak Beda dari yang Diperjuangkan Golkar

Kompas.com - 24/01/2024, 20:13 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai arah keberpihakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2024 tidak akan berbeda dari Partai Golkar.

Hal ini disampaikan Airlangga saat ditanyakan awak media terkait pernyataan Jokowi yang menyebut presiden boleh berpihak dan kampanye saat pemilu, tetapi tak menggunakan fasilitas negara.

"Jelasnya itu adalah tidak berbeda dengan apa yang diperjuangkan Partai Golkar," ujar Airlangga di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (24/1/2024), ketika ditanya soal prediksinya tentang ke mana arah keberpihakan Jokowi.

Adapun dalam pilpres 2024, Golkar mengusung pasangan calon nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Presiden Boleh Kampanye, Boleh Memihak, tapi...

Airlangga menyebut bahwa tentunya Presiden Jokowi akan punya langkah tersendiri soal arah dukungan kampanye dan keberpihakannya dalam pemilu.

Menurut dia, keberpihakan dan keaktifan pejabat, termasuk presiden, dalam politik tidak dilarang.

"Ya tentu itu bapak presiden kan tentu akan punya langkah (soal arah keberpihakan) tapi saya mengatakan bahwa keberpihakan dan juga aktif di politik itu bukan hal yang dilarang," ujar dia.

Lebih lanjut, Airlangga menambahkan bahwa Jokowi sebagai presiden dan warga negara memiliki hak untuk dipilih dan memilih pada ajang kontestasi pemilu.

Baca juga: Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Pengamat Politik UGM: Itu Statement Dia Turun Gelanggang

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian ini lantas menyinggung bahwa seorang presiden lahir dan berasal dari partai politik (parpol).

Dia menyebutkan Presiden Ke-1 RI Soekarno dari Partai Nasional Indonesia (PNI), Presiden Ke-2 RI dari Partai Golkar.

"Ibu Megawati (Soekarnoputri, Presiden Ke-5 RI) dengan PDI-P, Pak BJ Habibie (Presiden Ke-3 RI) Golkar, kemudian (Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid) Gusdur PKB, kemudian Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Ke-6 RI) Demokrat," kata Airlangga.

"Jadi itu sesuatu yang dibolehkan berdasarkan konstitusi," sambungnya.

Baca juga: Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Gibran: Biar Masyarakat yang Menilai

Sebagaimana diketahui, pernyataan Jokowi soal presiden boleh berpihak dan kampanye sedang ramai dan disorot.

Hal itu disampaikan Jokowi saat ditanya perihal menteri-menteri yang berasal dari bidang non politik malah aktif berkampanye pada saat ini.

Jokowi mengatakan, aktivitas yang dilakukan menteri-menteri dari bidang non politik itu merupakan hak demokrasi.

"Hak demokrasi, hak politik setiap orang. Setiap menteri sama saja," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu.

"Yang penting, presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh. Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. (Jadi) boleh (presiden kampanye)," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Nasional
Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Nasional
Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Curhat' Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

[POPULER NASIONAL] "Curhat" Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

Nasional
Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNPB: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNPB: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com