Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaesang Ditanya Warga Semarang, Dulu Bilang Tak Tertarik Politik, Kok Sekarang Jadi Ketum PSI?

Kompas.com - 13/01/2024, 17:06 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menjelaskan alasannya kini menjadi politikus meski dulu sempat menyatakan tak tertarik politik.

Kaesang mengungkapkan hal ini dalam kunjungannya ketika menemui sejumlah influencer di sebuah rumah makan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/1/2024).

Dalam kegiatan itu, seorang warga bernama Feni menanyakan alasan Kaesang yang awalnya sebagai pengusaha tak tertarik politik, kini menjadi Ketum PSI.

"Dulu pernah nulis statement bahwasanya Mas Kaesang itu tidak terlalu tertarik sama politik. Nah, kenapa sekarang malah mau jadi Ketum PSI," tanya Feni ke Kaesang.

Baca juga: Kaesang: Anak Muda Bukan Pemimpin Masa Depan, tetapi Masa Kini

"Dan dulu pernah dengar ada mau jadi apa itu yang di Depok itu, Wali Kota Depok. Kenapa enggak tertarik menggantikan Mas Gibran aja sekarang wali kota di Solo gitu," sambung Feni.

Merespons ini, Kaesang menjelaskan bahwa kala itu definisi yang dimaksudkannya sebagai politikus adalah pejabat publik.

Dia mengaku tak tertarik menjadi pejabat publik seperti ayahnya, Joko Widodo (Jokowi) yang menjabat Presiden RI, dan kakaknya, Gibran Rakabuming Raka yang merupakan Wali Kota Solo sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, lantaran gajinya kecil.

"Dulu tuh saya ngomong ketika tidak mau jadi politisi, yang ada di kepala saya waktu itu adalah politisi yang jadi pejabat publik, menjadi pejabat publik, menjadi pejabat publik ada menjadi Wali Kota Solo, menjadi Gubernur DKI, menjadi Presiden karena seperti yang saya omongkan gaji mereka kecil," ungkap dia.

Baca juga: Ditanya Kaesang Siapa Nama Kakaknya, Warga Rusun Pesakih: Ginanjar...

Anak bungsu Jokowi itu mengatakan, dirinya saat ini pun bukan pejabat publik, melainkan pejabat partai.

Menurut Kaesang, dirinya tidak bisa lagi aktif mengurus usahanya jika menjadi pejabat publik.

"Alhamdulillah walaupun saya sudah jadi ketum partai, gaji saya tetap lebih tinggi daripada kakak dan bapak saya gitu karena memang saya masih diperbolehkan memegang perusahaan saya, saya bilang tadi bukan pejabat publik, beda," ucap dia.

Selain itu, ia mengaku beralih masuk ke politik karena ingin membawa gagasan yang dibangunnya terkait pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) berguna bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.

Adapun gagasan yang dimaksudkannya adalah "Enigma" yakni pelatihan yang fokus memfasilitasi program coding dan programming dalam rangka mempersiapkan tenaga-tenaga muda lulusan SMK/SMA/sederajat untuk mendapatkan pekerjaan.

Baca juga: Dipanggil Mas Gibran oleh Warga di Jakut, Kaesang: Tak Apa-apa, Pabriknya Sama

Model bisnis ini, katanya, diharapkan kelak bisa dipakai pemerintah di masa depan.

"Saya tuh kalau misalnya jadi pengusaha Enigma ini kurikulum ini, kalau saya hanya jadi pengusaha, saya enggak bisa membawa ini ke pemerintahan," kata Kaesang.

"Tapi ketika saya jadi politisi, ini lho saya bisa membawa kurikulum ini, tolong dipakai kalau memang kurikulum ini bisa berguna bagi anak bangsa seperti yang saya katakan tadi. Saya tidak minta apresiasi apa pun, saya cuma seneng aja ketika kurikulum yang saya bangun ternyata berguna bagi masyarakat Indonesia," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Nasional
5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com