JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akhirnya mengumumkan dukungannya pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Khofifah mendukung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Sesuai janji saya, sepulang umrah saya sampaikan saya dukung paslon (pasangan calon) nomor urut 2," kata Khofifah di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024), setibanya di Tanah Air setelah ibadah umrah.
Jauh sebelum itu, nama Khofifah sempat masuk dalam bursa cawapres. Bukan hanya dilirik sebagai cawapres Prabowo, Khofifah juga sempat disebut-sebut sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Pertengahan Mei 2023, Khofifah santer dikabarkan jadi kandidat cawapres pendamping Anies Baswedan. Katanya, nama politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menguat di internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), salah satu partai anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan pengusung Anies.
"Bu Khofifah banyak dibincangkan di internal, karena pertama memang cool (keren) orangnya, kemudian basisnya Jawa Timur, bisa memperkuat elektabilitas Mas Anies agak bisa kita ambil buat Pemilih perempuan, dan mudah-mudahan terbuka akses ke teman-teman Nahdalatul Ulama," kata politikus PKS Mardani Ali Sera dalam diskusi virtual MNC Trijaya bertajuk "Mengejar Cawapres", Sabtu (13/5/2023).
Baca juga: Suara Ganjar dan Cak Imin Tanggapi Manuver Khofifah Dukung Prabowo-Gibran
Wacana penunjukan Khofifah sebagai rekan duet Anies juga sempat disuarakan oleh anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan lainnya, Partai Nasdem. Nasdem mengakui bahwa suara Anies masih lemah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Oleh karenanya, dibutuhkan sosok cawapres yang mampu mendongkrak elektabilitas Anies di dua provinsi tersebut.
Selain Khofifah, nama putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, sempat mencuat. Namun, nama-nama tersebut baru sebatas usulan Nasdem.
"Ujungnya terserah Mas Anies. Itu kan usulan," kata Ketua DPP Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie saat dimintai konfirmasi, Selasa (8/8/2023).
Sejumlah nama lainnya juga sempat disebut-sebut dalam radar cawapres Anies, seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Wakil Ketua Majelis Syura PKS yang juga mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Namun, pada 2 September 2023, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh resmi mendeklarasikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres pendamping Anies untuk Pemilu (Pilpres) Presiden 2024.
Baca juga: Khofifah Resmi Jadi Juru Kampanye Nasional dan Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran
Khofifah juga sempat masuk bursa cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Sosok Khofifah dipertimbangkan bersama dengan nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Saat itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, Khofifah dan Mahfud dipertimbangkan karena dianggap memiliki ceruk suara besar di Jawa Timur.
"Ya, apapun kan Pak Mahfud dan Mbak Khofifah itu memang dari Jawa Timur kan, jadi memang punya ceruk suara masing-masing," kata Puan ditemui di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).
Tak hanya Khofifah, sejumlah tokoh perempuan juga sempat masuk bursa cawapres pendamping Ganjar, seperti, Yenny Wahid, serta mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.