Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lika-liku Khofifah: Sempat Masuk Bursa Cawapres Ganjar dan Anies, Kini Dukung Prabowo-Gibran

Kompas.com - 12/01/2024, 11:55 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akhirnya mengumumkan dukungannya pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Khofifah mendukung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Sesuai janji saya, sepulang umrah saya sampaikan saya dukung paslon (pasangan calon) nomor urut 2," kata Khofifah di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024), setibanya di Tanah Air setelah ibadah umrah.

Jauh sebelum itu, nama Khofifah sempat masuk dalam bursa cawapres. Bukan hanya dilirik sebagai cawapres Prabowo, Khofifah juga sempat disebut-sebut sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Dilirik Anies

Pertengahan Mei 2023, Khofifah santer dikabarkan jadi kandidat cawapres pendamping Anies Baswedan. Katanya, nama politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menguat di internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), salah satu partai anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan pengusung Anies.

"Bu Khofifah banyak dibincangkan di internal, karena pertama memang cool (keren) orangnya, kemudian basisnya Jawa Timur, bisa memperkuat elektabilitas Mas Anies agak bisa kita ambil buat Pemilih perempuan, dan mudah-mudahan terbuka akses ke teman-teman Nahdalatul Ulama," kata politikus PKS Mardani Ali Sera dalam diskusi virtual MNC Trijaya bertajuk "Mengejar Cawapres", Sabtu (13/5/2023).

Baca juga: Suara Ganjar dan Cak Imin Tanggapi Manuver Khofifah Dukung Prabowo-Gibran

Wacana penunjukan Khofifah sebagai rekan duet Anies juga sempat disuarakan oleh anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan lainnya, Partai Nasdem. Nasdem mengakui bahwa suara Anies masih lemah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Oleh karenanya, dibutuhkan sosok cawapres yang mampu mendongkrak elektabilitas Anies di dua provinsi tersebut.

Selain Khofifah, nama putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, sempat mencuat. Namun, nama-nama tersebut baru sebatas usulan Nasdem.

"Ujungnya terserah Mas Anies. Itu kan usulan," kata Ketua DPP Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie saat dimintai konfirmasi, Selasa (8/8/2023).

Sejumlah nama lainnya juga sempat disebut-sebut dalam radar cawapres Anies, seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Wakil Ketua Majelis Syura PKS yang juga mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Namun, pada 2 September 2023, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh resmi mendeklarasikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres pendamping Anies untuk Pemilu (Pilpres) Presiden 2024.

Baca juga: Khofifah Resmi Jadi Juru Kampanye Nasional dan Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran

Bursa cawapres Ganjar

Khofifah juga sempat masuk bursa cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Sosok Khofifah dipertimbangkan bersama dengan nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Saat itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, Khofifah dan Mahfud dipertimbangkan karena dianggap memiliki ceruk suara besar di Jawa Timur.

"Ya, apapun kan Pak Mahfud dan Mbak Khofifah itu memang dari Jawa Timur kan, jadi memang punya ceruk suara masing-masing," kata Puan ditemui di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Tak hanya Khofifah, sejumlah tokoh perempuan juga sempat masuk bursa cawapres pendamping Ganjar, seperti, Yenny Wahid, serta mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Halaman:


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com