Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Shalahuddin Ahmad
Peneliti

Kandidat doktor ekonomi, peneliti ekonomi pertahanan dan ekonomi digital

Aspek Ketahanan Nasional yang Hampir Terlupakan

Kompas.com - 10/01/2024, 11:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ISU ketahanan nasional kembali mencuat pascadebat Pilpres 2024 antara ketiga calon presiden pada 7 Januari 2024, dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.

Salah satu yang disinggung dalam debat adalah program ketahanan pangan yang coba diwujudkan capres nomor dua Prabowo Subianto, dengan program food estate.

Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo seharusnya punya perhatian besar terhadap berbagai isu ketahanan nasional.

Ketahanan nasional yang banyak dibahas hanya sekitar ketahanan terhadap ancaman dari luar dan ketahanan pangan. Padahal, banyak hal lain menyangkut ketahanan nasional.

Melansir dari situs Perpustakaan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, ketahanan nasional adalah kondisi dinamis Bangsa Indonesia yang berisikan keuletan dan ketangguhan dalam menghadapi serta mengatasi segala bentuk ancaman, gangguan ataupun hambatan dari dalam maupun luar negeri.

Berdasarkan situs resmi Kementerian Pertahanan RI, ketahanan nasional adalah kondisi ideal suatu negara memiliki kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga mampu menghadapi segala macam ancaman dan gangguan bagi kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan.

Bentuk ancaman tersebut bisa bersifat langsung ataupun tidak dan sangat membahayakan integritas, identitas, bahkan kelangsungan hidup berbangsa serta bernegara.

Dengan kata lain, secara mudah bisa disimpulkan bahwa ketahanan nasional pada hakikatnya adalah kemampuan suatu bangsa untuk bertahan dan tampil di antara bangsa lain di dunia.

Dari sejarah dunia dan konflik antarbangsa yang pernah terjadi, penting bagi bangsa ini untuk memahami aspek apa saja yang terkait dengan ketahanan nasional.

Ancaman bagi suatu bangsa bukan sekadar ancaman genosida seperti yang dialami Bangsa Palestina atau ancaman kepunahan seperti yang dialami Bangsa Aborigin Australia, tapi juga banyak aspek lainnya antara lain sebagai berikut:

Pertama, ketahanan demografi yang merupakan kemampuan suatu bangsa untuk memelihara demografinya sehingga tidak punah.

Sekarang ini sejumlah negara maju seperti Jepang, Korea, dan beberapa negara Eropa sudah mengalami ancaman serius karena tingkat kelahiran sangat rendah.

Tingkat kelahiran yang sangat rendah akan berakibat piramida demografi tak sehat. Generasi muda tak cukup banyak untuk menopang generasi tuanya.

Kedua, ketahanan ekonomi dan finansial. Konflik yang terjadi antara Rusia dan Barat menunjukkan ekonomi dan finansial bisa dijadikan senjata untuk menekan negara lain.

Saat ini ada beberapa negara yang mengalami sanksi Barat. Terlepas dari legalitas, nature dan penyebab sanksi ekonomi tersebut, penting bagi para penyelenggara negara untuk mempersiapkan negara jika mengalami “serangan” berupa ancaman sanksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com