JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Pelatih Tim Nasional Pemenangan (Timnas) Anies-Muhaimin (Amin), Jazilul Fawaid meresmikan peluncuran Gerakan Rakyat 1 Juta Kentungan Perubahan di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Jumat (15/12/2023).
Ada tiga alasan simbol kentungan dijadikan gerakan perubahan. Pertama adalah mengingatkan demokrasi di Indonesia yang semakin menurun.
"Bunyikan, nyalakan kentungan, demokrasi mau mati kalau diteruskan, ingat pesan reformasi, ingat semua gerakan reformasi," ujar Jazilul.
Kemudian, simbol lainnya dari kentungan untuk mengingatkan seluruh masyarakat memilih calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Simpatisan Anies-Muhaimin Luncurkan Kentungan Jadi Simbol Perjuangan
Simbol terakhir untuk mengingatkan kepada publik agar menggunakan hak suara mereka dan tidak memilih golput (golongan putih/tidak memilih).
"Mengingatkan kepada publik, ayo datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara), jangan ada yang golput," kata Jazilul.
Ia juga mengimbau kepada para simpatisan Anies-Muhaimin untuk memasang kentungan di rumah masing-masing jika dinilai tidak memberatkan.
Sementara itu, untuk calon anggota legislatif (caleg) dari partai Koalisi Perubahan diwajibkan untuk memasang kentungan.
"Kalau caleg bukan hanya kentungan, stiker, baliho, kaos apa pun kalau itu lebih dari kentungan," ujarnya.
Selain itu, Jazilul juga menyinggung kentungan harus dipasang di Istana dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai pengingat netralitas lembaga eksekutif dan yudikatif tersebut dalam penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca juga: Timnas Amin Sebut Istana dan MK Perlu Dipasangi Kentungan: Demokrasi Sedang Ada Masalah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.