Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Anak Muda Sukseskan Pemilu 2024, Alam Ganjar: Suara Rakyat, Suara Tuhan

Kompas.com - 10/12/2023, 09:05 WIB
Regi Pratasyah Vasudewa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra semata wayang calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar menyampaikan agar golongan muda Indonesia menyukseskan Pemilu 2024 mendatang.

Hal itu ia sampaikan seusai acara MikirSantai PlayDay 2023 yang bertempat di Vadeva Terasse, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (9/12/2023).

Ia menjelaskan, anak muda perlu memilih secara rasional dan objektif di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 14 Februari 2024 mendatang.

Dia mengatakan, anak muda juga perlu aktif dalam partisipasi politik.

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Alam Ganjar Bicara Godaan Kekuasaan dan Privilege Anak Pejabat

"Asalkan teman-teman bisa memilih secara rasional dan objektif dan datang ke TPS soal pilihan teman-teman sudah cukup," kata Alam.

Alam juga sempat mengutarakan, ungkapan bahasa latin vox populi vox dei yang berarti suara rakyat adalah suara tuhan.

"Intinya sih seluruh hal napas yang ada di negara ini gedakannya itu berdasarkan dari vox populi vox dei suara rakyat adalah suara Tuhan," ungkap Alam.

"Dan suara rakyat yang paling menggema itu adalah suara anak muda," sambung dia.

Generasi milenial menjadi generasi penyumbang daftar pemilih tetap (DPT) terbanyak dalam Pemilu 2024, sebesar 33,6 persen atau 68,8 juta pemilih.

Baca juga: Alam Ganjar Tak Mau Masuk Politik Sebelum Sang Ayah Pensiun

“Gen X 28,07 persen nanti tolong ditambahkan tahun lahirnya, lalu kemudian Gen Z 22,85 persen, Milenial 33,6 persen,” ujar anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos.

Sementara Gen X menjadi generasi kedua yang menyumbang DPT terbanyak sebesar 28,7 persen atau 57,4 juta.

Lalu diikuti Gen Z dengan 22,85 persen atau sekitar 46,8 juta pemilih.

Setelahnya, diikuti baby boomer sekitar 28,1 juta atau 13,73 persen dan terakhir ada pre-boomer dengan 3,5 juta DPT atau 1,74 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Nasional
Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Nasional
KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

Nasional
Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Nasional
Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Nasional
Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Nasional
Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Nasional
Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

Nasional
PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com